TRIBUNKALTIM.CO - Inilah hasil survei Capres Cawapres 2023 dan elektabilitas Capres 2024 Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto.
Sejumlah hal menarik terkuak dari hasil survei Capres Cawapres 2023 dan elektabilitas Capres 2024 Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto terbaru.
Jajak pendapat Litbang Kompas Mei 2023 terkait elektabilitas kandidat calon presiden (capres) menunjukkan adanya pergeseran posisi dari survei sebelumnya.
Hasil jajak pendapat kali ini masih didominasi oleh tiga kandidat, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Baca juga: Capres Golkar Hanya Ada 2 Pilihan, Antara Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto, Sosok Anies Mustahil
Namun, Prabowo Subianto yang dalam dua survei sebelumnya berada di posisi kedua, elektabilitasnya kini melonjak hingga mengungguli Ganjar Pranowo.
Elektabilitas Prabowo diketahui naik 6 persen dibandingkan survei Januari, sehingga menjadi 24,5 persen.
Sementara elektabilitas Ganjar Pranowo turun dari 25,3 persen pada Januari 2023 menjadi 22,8 persen.
Namun selisih Prabowo dan Ganjar masih dalam rentang margin of error sekitar 2,83 persen.
Adapun bakal capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan berada di peringkat ketiga dengan elektabilitas 13,6 persen.
Pergeseran suara Ganjar-Prabowo Menanggapi hasil survei ini, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, pendeklarasian Ganjar oleh PDI-P belum menghasirkan efek bola salju.
Dalam hal ini, ia menyebut basis dukungan Ganjar masih terkonsolidasikan pada simpul-simpul PDI-P.
Sementara itu, Prabowo Subianto yang belakangan mendapat dukungan dari sejumlah jaringan relawan Joko Widodo justru mengalami lonjakan elektabilitas.
"Hal ini mengindikasikan bahwa basis pendukung Jokowi tampaknya tidak solid menjadi satu entitas kekuatan tunggal," kata Umam kepada Kompas.com, Rabu (24/5/2023).
Menurutnya, pendukung Jokowi mengalami pembelahan yang tersebar secara merata antara mendukung Ganjar dan Prabowo, serta sebagian kecil ke Anies.
Kondisi ini membuat PDI-P merespons cepat manuver Gibran yang tampak condong mendukung Prabowo.