Pendiri SMRC, Saiful Mujani mengatakan dalam simulasi ini suara Anies cenderung tidak banyak berbeda dan bahkan lebih rendah dari tingkat nasional yang mendapat angka 17 persen.
"Kalau dilihat dari sini, nampaknya suara Anies ini tidak banyak berbeda dengan suara Anies di tingkat nasional.
Bahkan lebih rendah cenderung," kata Saiful Mujani memaparkan hasil survei di kanal Youtube SMRC TV, Kamis (28/9/2023).
Kemudian, SMRC juga melakukan simulasi dengan memasangkan Ganjar dengan Ridwan Kamil, sementara pasangan lain masih dengan formasi sama.
Hasilnya, duet Ganjar dan Ridwan Kamil unggul jauh di Jawa Timur.
"(Simulasi kedua) Anies-Muhaimin mendapat dukungan 14 persen, Ganjar-RK 47 persen, Prabowo-Erick 24 persen, dan tidak jawab 14 persen," kata Saiful.
Berdasarkan hasil survei ini, setidaknya untuk sementara ketika survei dilakukan pada 2-11 September 2023, deklarasi Anies - Muhaimin Iskandar yang dilakukan di Surabaya, tidak membuat suara Anies menguat di Jawa Timur.
"Artinya di Jawa Timur, di mana deklarasi itu terjadi, tidak membuat Anies Baswedan menjadi menguat, untuk sementara ini di hasil survei pada 2-11 September bulan ini," ungkapnya.
Ganjar kata Saiful Mujani, masih memiliki pemilih mayoritas di Jawa Timur dengan 44 persen untuk simulasi 3 poros capres.
Selisih dengan Anies bahkan mencapai 30 persen.
Baca juga: Bagaimana jika Duet Ganjar dan Prabowo Terbentuk? Simak Gambaran Peta Kekuatan Parpol di Pilpres
Baca juga: Guntur Romli Sebut Ganjar Tegas Tak Tertarik Dukungan FPI dan PA 212, Beda dengan Anies dan Prabowo
"Kalau di angka ini Ganjar unggul cukup signifikan, terhadap kedua calon ini, terutama kepada Anies Baswedan.
Selisihnya 30 persen," kata Saiful Mujani. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kala Prabowo dan Anies-Cak Imin Rebutan Suara Ulama di Jawa Timur,