Ibu Kota Negara

Soal Investasi Asing di Ibu Kota Baru, Otorita IKN Sebut Banyak tetapi Statusnya Hanya Mitra

Editor: Diah Anggraeni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi desain IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut banyak investor asing yang masuk namun statusnya hanya sebagai mitra.

TRIBUNKALTIM.CO - Otorita IKN menyebut banyak investor asing yang masuk ke IKN dengan status sebagai mitra.

Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu menyebut bahwa belum ada investasi asing yang masuk Ibu Kota Nusantara (IKN).

Terkait pernyataan tersebut, Otorita IKN pun buka suara.

Dikatakan bahwa investor asing sebenarnya sudah masuk ke IKN.

Namun, statusnya merupakan mitra dari perusahaan di dalam negeri.

Baca juga: Jokowi Sebut Belum Ada Investor Asing di IKN Nusantara, Dua Perwakilan Otorita Beri Pembelaan

Baca juga: Ekonom Bongkar Alasan Investor Asing Belum Masuk ke IKN Nusantara, Soal Kepastian Jumlah Penduduk

Baca juga: Presiden Syaratkan di IKN 100 Persen Pakai Kendaraan Listrik, PLN: Kami Siapkan Infrastrukturnya

Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono mengatakan, maksud pernyataan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu adalah belum ada investor asing yang masuk secara individu tanpa bermitra dengan perusahaan di Indonesia.

"Jadi kalau investor asing belum masuk, sebenarnya kalau boleh kami detailkan statement Bapak Presiden tersebut, investor asing belum masuk sebagai investor sendiri, tapi sebagai mitra perusahaan domestik itu sudah terjadi," kata Agung dalam konferensi pers secara daring, Senin (20/11/2023).

Agung mencontohkan beberapa proyek kolaborasi antara investor domestik dan internasional dalam pembangunan Nusantara.

Proyek-proyek tersebut, antara lain, Hotel Nusantara dan Swiss Hotel (Accor Group Swiss), Nusantara Intercultural School dan JIS, Training Center PSSI dan FIFA, PLN untuk PLTS 50 megawatt (MW) dan Sembcorp Singapura, RS Mayapada dan Apollo hospital India, serta Pakuwon dan Marriot International AS. "Ada hotel, ada rumah sakit. Kita bisa lihat Mayapada, Pakuwon, PLN, JIS semuanya putra mitra investor asing. Jadi lagi-lagi investor asing masuk Nusantara," tuturnya. Adapun hingga kini, pemerintah sudah meletakkan batu pertama tanda groundbreaking IKN tahap II dimulai.

Nilai investasi groundbreaking tahap II ini mencapai Rp 12,5 triliun.

Sementara nilai investasi pada groundbreaking tahap I sebesar Rp 23 triliun.

Baca juga: Jadi Buffer Zone IKN Nusantara, Dua Bendungan Wilayah Selatan Kaltim Segera Dibangun

Agung menyampaikan, sektor investasi pada groundbreaking tahap II lebih beragam dan banyak.

Mulai dari pembangunan rumah sakit, sekolah, bank pemerintah hingga lembaga negara.

"Jadi dengan total (dua groundbreaking) tadi investasi kita sekitar Rp 35 triliun. Kita sedang siapkan targetnya bulan Desember itu adalah ground breaking selanjutnya," jelas Agung.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, hingga saat ini belum ada satu pun investasi asing yang masuk ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Halaman
12

Berita Terkini