Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyebut, soal saling serang antara Anies dan Prabowo, tidak patut ditiru.
Di sisi lain, Djarot menilai, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menjawab secara sistematis pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan dalam debat tersebut.
"Ya, jadi itu artinya apa? Pak Ganjar menjawab secara sistematis, sedangkan yang (capres) 1 sama 2 ini saling menyerang, dan itu satu contoh yang kurang bagus menurut saya. Tidak bagus untuk ditiru," kata Djarot.
Menurutnya, dalam debat tersebut, Ganjar justru memberikan solusi-solusi, tanpa menyerang capres lain.
Terkait hal itu, ia mengatakan, hal tersebut menjadi bukti tingkat emosional dan mental Ganjar lebih unggul dari pada capres lain.
Baca juga: Kaesang Sebut Debat Capres Kali Ini Agak Lucu, Nilai Anies dan Ganjar Bersatu Lawan Prabowo
"Tetapi kita bisa melihat Pak Ganjar betul-betul memberikan solusi ya, bukan saling tiktok untuk saling menyerang satu sama lain," ucapnya.
"Itu bisa melihat tingkat emosional dan tingkat mental tentang etika dari pemimpin kita itu diuji," imbuhnya.
"Di dalam debat itu, etika mental itu diuji dan kita bisa melihat, bahwa etika dan mental dan Pak Ganjar kalau kita lihat tadi jauh lebih unggul," katanya lagi.
Serangan Anies Baswedan
Diketahui debat capres jilid 3 berlangsung di Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Tema dalam debat sendiri mengusung tentang pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
"Ketika kepercayaan ibu dan bapak sekalian maka kami akan mengembalikan posisi Indonesia menjadi pelaku utama didalam konstelasi global," kata Anies Baswedan saat memaparkan gagasannya, Minggu (7/1/24).
Menurutnya, sudah saatnya Indonesia tidak hadir sebagai penonton lagi dalam kancah dunia, melainkan hadir sebagai penentu arah perdamaian bagi seluruh banhsa di level global maupun regional.
Olehnya, dia merencanakan bagaimana kekuatan Indonesia, kekuatan kesenian, kekuatan ekonomi, kekuatan kebudayaan ikut mewarnai kancah dunia.
"Kita ingin film kita, seniman kita, diplomat kita para diaspora kita menjadi fenomena dunia hadir mewarnai kancah internasional," ungkapnya.