TRIBUNKALTIM.CO - Acara debat capres jilid III yang digelar KPU berlangsung panas.
2 capres yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menjadikan Prabowo Subianto sebagai sasaran tembak.
Bahkan, Anies Baswedan tak segan memberi nilai rendah untuk kinerja Prabowo Subianto dalam mengelola Kementrian Pertahanan.
Anies Baswedan memberi nilai 11 dari 100 untuk kinerja Kementrian Pertahanan di era Prabowo Subianto.
Diketahui, debat capres jilid III di Pilpres 2024 membahas tentang pertahanan dan keamanan hingga geopolitik dunia.
Terbaru, Anies Baswedan mengungkapkan alasannya memberi nilai rendah kepada Prabowo Subianto.
Baca juga: Cek Syarat Pasien Gangguan Kejiwaan di RSJ Samarinda yang Bisa Salurkan Hak Pilih di Pilpres 2024
Baca juga: Hanya 2-3 Persen Pemilih Ubah Pilihan Usai Debat Capres ke 3, Cek Prediksi Lembaga Survei Terbaru
Ia mengatakan, alasan pertama adalah kesejahteraan para parjurit TNI yang dinilai tak diperhatikan oleh Prabowo.
Salah satunya adalah tak ada rumah dinas untuk para perwira TNI yang bertugas, sehingga tempat tinggal jadi masalah tersendiri.
"Kalau rumah dinas tidak dipikirkan, kesejahteraan mereka tidak dipikirkan lalu bagaimana kita berharap mereka fokus (bekerja)," ujarnya saat ditemui di Gorontalo, Senin (8/1/2024).
Anies mengatakan, jangan sampai para prajurit TNI yang sedang bertugas jauh dari keluarga harus memikirkan membayar kontrak rumah untuk istri dan anak mereka.
Menurut Anies, persoalan kesejahteraan prajurit TNI ini sangat serius, termasuk anggota Polri dan ASN yang bekerja di bidang pertahanan.
"Ketika anggaran dialokasikan Rp 700 triliun selama ini, lalu anggaran itu tidak digunakan untuk memastikan kesejahteraan itu tidak tercapai," imbuhnya.
Anies mengatakan, keberpihakan kepada kesejahteraan prajurit TNI ini pernah dilakukan pemerintahan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ia mengatakan, di era SBY gaji para prajurit naik 9 kali, dan di era Jokowi baru tiga kali saja.
Kemenhan juga hanya membayar 80 persen tunjangan kinerja dari para ASN mereka dan disebut tidak ada usaha untuk mengubah menjadi 100 persen.
"Ini tidak ada yang personal, ini soal kebijakan.
Jadi ketika ini semua diungkapkan karena kita mau melakukan perubahan. Memperhatikan kesejahteraan prajurit TNI, Polisi kemudian ASN," tutur dia.
"Itu bagian perubahan yang ingin kita gagas," tandasnya.
Baca juga: Terungkap Alasan Prabowo Kecewa ke Anies dan Ganjar di Debat Capres, PDIP Sebut Tak Pantas Ditiru
Sebelumnya, Anies menyebut nilai kinerja Kemenhan di bawah Prabowo sangat rendah.
Hal itu dia ucapkan setelah didesak calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo untuk memberikan penilaian konkret atas kinerja Menhan.
“Mas Anies enggak usah takut, disebut saja angkanya berapa gitu loh.
Kayak saya gitu loh, jangan di bawah lima, sebut saja berapa?” tanya Ganjar.
Anies kemudian menjelaskan bahwa kesejahteraan prajurit TNI lebih baik di era kepemimpinan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketimbang kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Sebab, saat itu kenaikan gaji prajurit TNI terjadi sembilan kali.
“(Skor Kemenhan) 11 Mas, dari 100,” jawab Anies.
Lalu, sembari bercanda, Ganjar mengatakan bahwa Anies menunjukkan sikap yang berani.
“Ini sedikit ngajarin kendhel (berani) Mas Anies, biar berani,” imbuh Ganjar.
Prabowo Kecewa
Prabowo Subianto melontarkan kekecewaannya terhadap Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di debat capres ketiga.
Diketahui, saling serang terjadi di debat capres ketiga di Pilpres 2024.
Terutama antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Kekecewaan ini disampaikan oleh Prabowo usai debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024) malam.
Prabowo mengatakan, dirinya merasa kecewa pada paslon 1 dan 3 terkait data yang keliru.
"Menurut saya, mereka pertama datanya banyak yang salah, keliru," ujarnya.
Baca juga: Terjawab Alasan Jokowi Hanya Naikkan Gaji TNI-Polri Sebanyak 4 Kali, Disindir Anies di Debat Capres
"Kedua, masalah pertahanan ini mau dipakai sebagai bahan mencari poin politik yang menurut saya, untuk negarawan tidak boleh," imbuh Prabowo.
Menurutnya, soal pertahanan itu adalah hal yang sakral, dengan demikian Prabowo merasa sangat lucu jika hal itu tidak ada rahasia.
"Ini sangat tidak pantas bagi seorang pemimpin.
Justru masalah pertahanan, keamanan itu syarat dengan hal-hal rahasia," kata Prabowo.
Diketahui, selama debat ketiga atau debat kedua capres sosok Anies dan Prabowo memang beberapa kali berbalas argumen.
Apalagi, Anies menyindir kapasitas Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) yang dianggap belum bekerja optimal selama empat tahun.
Kemudian dalam argumen bersama Anies, Prabowo kemudian juga berkali-kali menyindir balik data eks Gubernur DKI Jakarta itu yang keliru.
Dengan banyak perdebatan panas antar kedua paslon tersebut, Prabowo sampai melontarkan argumen keras kepada Anies yang dianggapnya tak layak bicara soal etika kepada dirinya.
Prabowo Subianto merespons "serangan" Anies Baswedan di babak pertama debat capres yang berlangsung, Minggu (7/1/2024).
Sebelumnya, Anies Baswedan mempertanyakan anggaran Kementerian Pertahanan yang begitu besar "hanya" dialokasikan untuk membeli alutsista bekas.
Prabowo di tengah paparan visi misinya menyayangkan ada pihak yang berbicara tanpa data.
Baca juga: Palestina Ikut Disinggung dalam Debat Capres 2024 Tadi Malam, Sikap Anies, Prabowo dan Ganjar
"Mungkin didorong ambisi yang menggebu-gebu sehingga akhirnya tidak objektif," ujarnya.
Prabowo mengaku dirinya berpegang kepada doktrin dan strategi nasional, bahwa fungsi dari negara adalah melindungi rakyatnya.
"Sejarah mengajarkan, tanpa kekuatan militer, bangsa itu akan dilindas bahkan akan diusir dari tanah air.
Tidak bisa tidak, kita harus kuat secara militer," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anies Ungkap Alasannya Berikan Nilai 11 dari 100 untuk Kinerja Prabowo"
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.