TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pada Nobar Debat Capres Tribun Kaltim yang terakhir, Minggu (4/2/2024) malam di Lapongka Cafe Balikpapan, Ketua Partai Hanura Kalimantan Timur, Surpani Sulaiman mengatakan, banyak faktor pendorong mengapa Kalimantan Timur harus mendukung adanya IKN.
Bagi dia, pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan untuk masyarakat, hingga lonjakan investasi di bumi Etam menjadi alasannya. Sehingga, menurutnya, caleg dan capres yang tak mendukung IKN akan membahayakan.
"Hampir seluruh provinsi di Indonesia menginginkan daerahnya ditunjuk menjadi ibukota negara. Ini jadi salah satu faktor kenapa IKN harus didukung Kaltim. Bahaya kalau ada calon presiden apalagi caleg tidak mendukung IKN. Ini tanda-tanda lampu kuning," ujarnya.
Sebagai tim pemenangan daerah untuk paslon nomor 3, Ganjar-Mahfud, Surpani mengatakan, Ganjar Pranowo memiliki integritas hingga rekam jejak yang mumpuni.
Baca juga: Anies Singgung Bansos, Ganjar Sindir Pemerintah Takut Sama Pentas Butet, Prabowo Sepakat Soal Ini
Baca juga: Politisi PKB Kaltim Sebut Capres Amin Bukan tak Dukung Tapi Evaluasi Anggaran Pembangunan IKN
Baginya, rekam jejak yang menjadi bukti tersebut berupa kepemimpinan Ganjar Pranowo selama 10 tahun menahkodai provinsi Jawa Tengah, baik dari segi kesehatan, hingga pendidikan.
"Pak Ganjar sudah membuktikan 10 tahun bagaimana mengubah mindset masyarakat Jawa Tengah dari tertinggal kemudian berubah menjadi masyarakat yang berpendidikan. Ini menandakan bahwa, pak Ganjar Pranowo menguasai medan di tengah perkembangan global dunia," jelasnya.
Untuk itu, ia optimis, jumlah suara Kaltim untuk capres nomor 3 ini akan mencapai 65 persen. Sebab, kata dia, hal ini berkaitan dengan mayoritas penduduk Kaltim yang bersuku Jawa.
Baca juga: Luhut Blak-blakan Nyatakan Dukung Prabowo-Gibran, Respons Timnas AMIN, Ganjar: Iyalah Sudah Pasti
"Ada benang merah, tingkat ketertarikan antara kesukuan dengan figur. Saya keliling, khusus di dapil saya, PPU dan Paser, menunjukkan angka yang tinggi terhadap ketertarikan dari daerah suku Jawa untuk calon presiden," pungkasnya. (*)