"Produk UMKM lokal itu bukan saja berupa makanan atau jajanan tetapi juga suvenir serta lainnya," ujar Alimuddin.
Baca juga: 11 Tersangka Kasus Narkotika Diamankan Polres PPU Selama Januari 2024, Ada yang Berasal dari IKN
UMKM lokal yang dilibatkan terutama berasal dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan hingga kini telah ada sebanyak 20 UMKM yang mengisi rest area tersebut.
UMKM tersebut juga telah dibuatkan tempat masing-masing.
“UMKM itu kita tempatkan di situ, kita bina ini dan kita juga berikan tempat yang cukup bagus.
Sehingga para pengunjung disajikan makanan khas.
Jadi UMKM jalan dan pariwisata juga jalan," kata Alimuddin.
Produk makanan yang dijual harus sudah dilengkapi dengan label halal, kebersihan hingga kualitasnya terjamin, memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) juga sertifikat Produk Industri Rumah Tangga (PIRT).
Selain itu, tambahnya, semua kendaraan atau mobil milik pengunjung harus parkir di rest area.
Sementara, untuk mengakses Titik Nol, OIKN menyiapkan satu unit bus listrik non Bahan Bakar Minyak (BBM) fosil.
Harapannya ini dapat menjadi percontohan, penggunaan kendaraan ramah lingkungan tanpa BBM di IKN.
“Rest area itu diadakan karena untuk faktor keamanan, jadi tidak boleh lagi ada kendaraan yang masuk kecuali kendaraan proyek.
Hal ini, karena makin masifnya kegiatan proyek pembangunan IKN,” kata Alimuddin.
Baca juga: Investasi IKN Nusantara, Luhut Beber Elon Musk Bakal Pasang Jaringan Internet Ibu Kota Negara Baru
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.