Pilpres 2024

Prabowo-Gibran Menang, Program Makan Siang dan Susu Gratis Dinilai Hanya Prank, TKN Beri Penjelasan

Penulis: Rafan Arif Dwinanto
Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo-Gibran menang, program makan siang dan susu gratis dinilai hanya prank, TKN beri penjelasan

TRIBUNKALTIM.CO - Program makan siang gratis dan susu gratis menuai sorotan.

Pasalnya, program ini baru bisa terealisasi sepenuhnya pada 2029 mendatang.

Diketahui, program ini merupakan program andalan pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming selama kampanye.

Saat ini, pasangan Prabowo-Gibran hampir dipastikan memenangkan Pilpres 2024, mengacu dari hasil quick count yang dirilis berbagai lembaga survei.

Lantaran baru bisa direalisasikan sepenuhnya pada 2029, ada pihak yang menilai program makan siang dan susu gratis hanya prank.

Baca juga: Amerika Serikat Enggan Buru-Buru Ucapkan Selamat ke Prabowo, Pernah Dilarang Masuk AS, Singgung HAM

Baca juga: Update Hasil Hitung KPU Pileg 2024 DPR RI Dapil Kalimantan Timur dan Cara Menghitung Suara

Menanggapi hal itu, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid membantah program makan siang dan susu gratis hanya sebuah prank.

Dia menyebut program itu dilaksanakan secara bertahap.

Nantinya, kata Nusron, program itu baru bakal dirasakan secara menyeluruh kepada anak-anak sekolah pada 2029.

Targetnya pada 5 tahun ke depan ada 82,9 juta anak yang menerima makan siang dan susu gratis.

"Pelaksanaan makan siang dan susu gratis itu dilaksanakan secara bertahap, dan akan mengvover semua anak Indonesia sebanyak 82,9 juta itu tahun 2029," kata Nusron saat dikonfirmasi, Jumat (16/2/2024).

Nusron juga membantah bahwa Prabowo-Gibran tidak terbuka soal janji makan siang dan susu gratis itu baru terealisasi pada 2029.

Sebab sejak awal, pihaknya mengklaim sudah menyuarakan hal itu selama kampanye.

"Sejak awal memang sudah kami sampaikan akan dilaksanakan secara bertahap," tukasnya.

Baca juga: Dilarang Jokowi Teriak Curang, Disarankan Lapor Bawaslu dan MK, PDIP Singgung Independensi Pengawas

Baca juga: Update Hasil Hitung KPU Pileg 2024 DPRD Kaltim Dapil 1 Kota Samarinda dan Cara Menghitung Suara

Analisis Pengamat

Director Political Economy & Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan berpandangan calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto bakal melanjutkan kebijakan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) khususnya di sektor ekonomi.

Pernyataan itu disampaikan Anthony menyusul ada hasil penghitungan cepat atau quick count Pilpres 2024 dari berbagai lembaga yang menunjukkan keunggulan pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dari dua kandidat paslon lainnya.

"Selamat kepada Paslon 02. Nampaknya ekonomi 02 akan melanjutkan kebijakan ekonomi Jokowi, dengan menambah beberapa kebijakan populis seperti makan siang gratis," kata Anthony kepada Tribunnews, Kamis (15/2/2024).

Kendati begitu, Anthony memprediksi bahwa kebijakan populis yang dijanjikan Prabowo selama kampanye bakal sulit terealisasikan, lantaran faktor Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (ABPN) yang tak mendukung.

"Tetapi, kebijakan populis tersebut mungkin sulit terealisasi.

Akhirnya seperti Jokowi, banyak janji kampanye tidak pernah terealisasi," jelas dia.

"Kebijakan kasih makan gratis, BPJS gratis, semacam itu sulit.

Karena janjinya tidak realistis, dalam arti memerlukan dana yang relatif terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan APBN," imbuhnya menegaskan.

Baca juga: Terjawab Kapan Penetapan Presiden 2024-2029 dan Jadwal Pelantikan Presiden Indonesia Terpilih

Baca juga: Jelang Pleno Surat Suara, Polresta Balikpapan Pastikan Petugas PAM Kondisi Prima

Impor 1,5 Juta Sapi

Pasangan Prabowo-Gibran mengusung program bagi-bagi susu dan makan siang gratis bila menang di Pilpres 2024.

Program ini kerap jadi sasaran politik lawan-lawannya di Pilpres 2024.

Terbaru, Prabowo Subianto mengatakan, program bagi-bagi susu gratis harus mengimpor 1,5 juta sapi.

Sebab, susu yang berasal langsung dari sapi lebih bagus ketimbang susu kemasan yang banyak gula dan pengawet.

Menurut Prabowo, impor sapi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan minimal sapi dalam memproduksi susu, yakni sebanyak 2,5 juta ekor.

Hal tersebut Prabowo sampaikan dalam diskusi bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).

"Jadi, kita mungkin harus impor 1 juta atau 1,5 juta sapi.

Dalam dua tahun dia akan melahirkan, kita akan punya 3 juta.

Kira-kira begitu strategi kita," ujar Prabowo

Prabowo menjelaskan, target dari program susu gratis ini mencapai 82 juta anak.

Dengan begitu, kata dia, dibutuhkan sekitar 40 juta liter susu.

"Kita butuh untuk kasih susu ke anak-anak kita 82 juta anak.

Kalau mereka minum 500 cc, kita butuh berarti sekitar 40 juta liter.

Baca juga: Emosi karena Mendiang Eril Disorot, Ridwan Kamil: Kalau Kalah, Jangan Bawa-bawa Almarhum Anak Saya

Baca juga: Beras Langka dan Harganya Meroket, Jokowi Tidak Terima Bansos Dituding Jadi Penyebabnya

Berarti kita minimal perlu sapi perah ya minimal mungkin 2,5 juta," tuturnya.

"Jadi sekarang saya katakan kita punya niat enggak, kita punya kehendak politik atau tidak.

Kalau kita punya kehendak politik, ya sudah untuk 1, 2, 3, 4 tahun kita beli sapinya kita kembangkan di Indonesia," sambung Prabowo.

Prabowo menjelaskan kemungkinan sapi akan diimpor dari India yang jaraknya lebih dekat dari Indonesia.

Dia menilai, jika mengimpor sapi dari Brasil, harganya lebih mahal dan waktu pengirimannya pun bisa mencapai 40 hari.

"Kalau dari India mungkin hanya 20 hari, dan harganya saya kira memadai.

India lebih banyak kita bisa impor," imbuhnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul TKN Bantah Program Makan Siang dan Susu Gratis Hanya Prank, Sebut Sejak Awal Janji Terealisasi 2029

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkini