Berita Nasional Terkini
Beras Langka dan Harganya Meroket, Jokowi Tidak Terima Bansos Dituding Jadi Penyebabnya
Beras langka dan harganya meroket, Presiden Jokowi tidak terima bansos dituding jadi penyebabnya.
TRIBUNKALTIM.CO - Beras langka dan harganya meroket, Presiden Jokowi tidak terima bansos dituding jadi penyebabnya.
Masyarakat tengah mengeluhkan harga beras yang terus meroket.
Tak hanya itu barangnya pun langka.
Harga beras per 5 kg bisa naik sampai Rp 20 ribu.
Mahalnya harga beras dan stok yang langka pun dikaitkan dengan banyaknya bansos yang dikucurkan pemerintah menjelang Pemilu 2024.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak terima program bantuan sosial (bansos) pangan yang dijalankan pemerintah secara masif sebelum pencoblosan Pilpres 2024, jadi penyebab naiknya harga beras dan langka.
Baca juga: Terjawab Kenapa Beras Mahal dan Langka, Benarkah karena Bansos? Polisi Ungkap Penyebabnya
Baca juga: Pj Gubernur Akmal Malik Rapat Inflasi di Kukar, Waspadai Kenaikan Harga Beras
Baca juga: Hati-hati Jual Beras untuk Kampanye dan Pilkada Nanti, Perum Bulog Berau Ancam Blacklist Agen
"Enggak ada hubungannya, tidak ada hubungan sama sekali dengan bantuan beras pangan. Tidak ada hubungannya sama sekali," kata Jokowi usai meninjau stok beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Kamis, (15/2/2024).
Jokowi mengklaim, bansos pangan yang dilaksanakan pemerintah justru mampu mengendalikan harga beras.
"Justru ini yang bisa mengendalikan karena suplainya lewat Bansos ke masyarakat justru itu menahan harga agar tidak naik, kalau tidak justru malah melompat. Ini rumus suplai dan demand. Suplainya diberikan dan terdistribusi dengan baik otomatis harga terkendali," katanya.
Hasil Panen Belum Masuk Pasar
Jokowi mengatakan kelangkaan beras premium disebabkan karena masalah suplai, di mana hasil panen beras di beberapa daerah belum masuk ke pasar.
"Ya suplai, suplai itu karena memang panennya belum masuk. Yang dari produksi di panen belum masuk pasar," kata Jokowi.
Selain masalah suplai, distribusi beras juga terganggu akibat banjir di wilayah Demak dan Grobogan Jawa Tengah.
Selain karena banjir, distribusi juga terkendala kondisi geografis Indonesia.

"Ya ini negara besar kita harus tahu dan berpulau-pulau. Kalau distribusinya kadang terhambat ya itu yang harus diselesaikan. Tapi kan itu tidak semuanya gitu loh," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.