Secara makro ekonomi, akan sangat tidak mungkin.
Prabowo Subianto, pasti tidak melanjutkan IKN bersamaan dengan program makan siang gratis.
Hal itu akan sangat tidak logis.
Berbagai dinamika yang terjadi belakangan ini, baginya merupakan ambisi Jokowi.
Sisi lain, ujar dia, Prabowo menyimpan amarah untuk melawan.
Pada permenungan hari-hari ini, ia menyebut, oposisi sebagai bagian dari perwujudan perubahan.
Dalam kerangka ini memerlukan batin yang lebih kuat menjadi oposisi.
"Kalau APBN hancur, bangsa ini akan tercerai-berai.
Karena berebut makan siang gratis, BLT dan segala macam," sebut Rocky Gerung.
Ya Kalau Belum Mampu, Jangan Dulu
Pernyataan Mantan Gubernur BI, Soedrajad Djiwandono yang menyinggung soal makan siang gratis dan IKN Nusantara ini disampikan di acara ROSI, Kompas TV, Kamis (28/3/2024).
Baca juga: 440 Spesies Flora Fauna di IKN Nusantara Masuk Daftar Merah Terancam Punah, Cara OIKN Melestarikan
Di acara ROSI Kompas TV, Mantan Gubernur Bank Indonesia 1993-1998, Prof. Soedrajad Djiwandono mengatakan pandangannya terkait sejumlah program yang akan dikerjakan pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka seperti makan siang gratis hingga pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Menurut Soedrajad, program makan siang gratis adalah program yang penting untuk menyelesaikan masalah gizi di Indonesia seperti stunting.
"Saya kira iya, masalah stunting itu sesuatu yang benar-benar terjadi di masyarakat kita dan kita tidak bisa memperbaikinya jika sudah terlambat," kata Soedrajad dalan program ROSI Kompas TV, Kamis (28/3/2024).
Seperti yang diketahui, makan siang gratis merupakan program unggulan dari Prabowo-Gibran.
Nantinya, program ini akan memberikan makan gratis bagi lebih 80 juta masyarakat Indonesia.