Dan setiap tahunnya akan memakan dana sebesar Rp450 triliun.
Dengan dana yang cukup besar dan ada program lain yang dikerjakan seperti IKN Nusantara, tentu akan membebani keuangan negara.
Saat ditanya tentang program IKN ini, Soedrajad menjawab, "Ya kalau belum mampu, jangan dulu."
Menurutnya, Indonesia belum mampu untuk membangun IKN karena banyak yang harus dibangun.
"Ya kalau untuk itu ya belum dong, karena yang harus dibangun begitu banyaknya, mulai dari nol, kok," lanjutnya.
"Memang kondisi Jakarta makin enggak enak dan seterusnya, cuman kita harus mampu hidup di sana sebelum betul-betul punya kemampuan membangun IKN sampai selesai," imbuhnya.
Lebih lanjut, Soedrajad mengatakan bahwa memindahkan ibu kota ke IKN merupakan proyek yang tidak ada urgensinya untuk saat ini.
Baca juga: Usulan DPR tak Ikut Pindah ke IKN Nusantara Disorot, Ekonom: Investor dan Pelaku Usaha Juga Ragu
Selain itu, Indonesia juga sebenarnya dalam kondisi belum mampu untuk membangun IKN karena dibangun dari nol.
Meskipun kondisi Jakarta yang memprihatinkan, tetapi target IKN yang diselesaikan dalam waktu dua tahun dinilai kurang realistis.
“Kalau saya enggak mau punya target untuk membangun IKN seperti itu,” ungkapnya.
Menurut Soedrajad, program makan siang gratis lebih penting untuk dikerjakan demi membangun generasi Indonesia yang akan datang.
"Kalau diberi pilihan, saya nggak ragu untuk memilih makan siang gratis,” kata Soedrajad.
"Makan siang gratis lebih penting untuk saya, karena ini (untuk) generasi yang akan datang membangun Indonesia, kok.
Kalau punya penduduk banyak tapi bodoh-bodoh kan sebuah masalah," jawabnya.
"Saya sangat yakin soal itu," tegas Soedrajad.