"Kami sedang pertimbangkan ya. Serius nimbang, kembali apa enggak ya. Kembali apa enggak? Kembali ke Jakarta?" tanya Anies.
"Kita masih butuh Pak Anies," jawab warga lagi.
"Itulah yang sedang dipertimbangkan," ucap Anies.
Setelahnya, warga meneriakkan 'maju' kepada Anies. Anies menyebut dirinya harus beristikharah terlebih dahulu.
Baca juga: Sikap Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, Refly Harun Dorong untuk Ikuti Jejak Surya Paloh
"Jadi baiknya bagaimana nih?" tanya Anies.
"Maju," teriak warga.
"Ya saya nanti insyaallah saya istikharah lagi," imbuh Anies.
Disarankan tak maju
Di sisi lain, Anies diharapkan tidak lagi mengikuti Pilkada Jakarta 2024.
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun yang juga mantan anggota tim hukum Anies-Muhaimin mengatakan, Anies bisa berkembang menjadi king maker atau pembuat raja dalam perpolitikan.
"Saya berharap Anies tidak maju DKI. Dia itu levelnya harus naik, levelnya harus jadi king maker ketika kontestasi pilpres selesai," kata Refly Harun dalam siaran Gaspol di YouTube Kompas.com, Jumat (11/5/2024).
Refly lantas mengibaratkan hal ini dengan pertandingan tinju.
Baca juga: PDIP Buka Peluang Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, Silakan Mendaftar
"Kalau dia ibarat petinju, bertinju di kelas berat, kalah di kelas berat dia. ‘Waduh saya turunlah ke kelas menengah’, biar kira-kira pertarungannya lebih ringan gitu. Kan memalukan," ucap dia.
"Kalau dia menang, ‘yah mantan pilpres’. Kalau dia kalah, malu sekali," kata Refly.
Ia menyinggung sosok Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang sudah sejak usia 50 tahunan menjadi king maker dalam politik.
Seharusnya, kata Refly, sosok Paloh itu bisa diteladani oleh Anies.