TRIBUNKALTIM.CO - Kasak kusuk jatah Menteri di kabinet Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming jadi perbincangan.
Pasalnya, jatah Menteri tak hanya diperebutkan partai politik pengusung Prabowo-Gibran di Koalisi Indonesia Maju.
Partai-partai yang semula mendukung calon lain di Pilpres 2024 juga mengincar kursi yang sama.
Sebelumnya, PKB dan Nasdem sudah lebih dulu menyatakan bergabung dan mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca juga: Kaesang Menpora dan Grace Natalie Wamen, 14 Nama yang Diusulkan Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran
Belakangan, politikus PPP Sandiaga Uno juga mendorong partainya berkoalisi dengan Prabowo-Gibran.
Meski begitu, Sandiaga meminta PPP untuk tidak mengemis kursi-kursi di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dia bilang, PPP akan memberikan kontribusinya di luar ranah pemerintahan.
"Kalau PPP saya memberikan dorongan untuk berkoalisi tapi jangan mematok jabatan, jangan minta jabatan tapi kita tetap berkontribusi untuk negeri baik itu di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan," kata Sandiaga kepada wartawan di Labuan Bajo, Rabu (29/5/2024).
Dia juga menegaskan PPP tidak sepantasnya meminta jabatan pada pemerintahan Prabowo Subianto.
Terlebih, pada momentum Pemilihan Umum (Pemilu) kemarin, PPP bukan termasuk partai pendukung Prabowo-Gibran.
"Engga, sangat tidak pantas kita bukan berada di pihak berkeringat terus kita minta-minta jabatan,"
Adapun terkait dorongan untuk berkoalisi dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, Sandiaga mengaku belum ada komunikasi yang dibangun antara PPP dengan Prabowo.
"(Komunikasi) Tidak ada," ujarnya.
Sebelumnya, sinyal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan bergabung dengan Partai koalisi pemerintahan mendatang semakin jelas.
Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono hadir dalam acara halal bihalal Partai Golkar di DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin, (15/4/2024).