Habiburokhman mengatakan, bisa saja Gerindra mengusung Kaesang di Pilkada Jateng setelah melihat temuan LSI tersebut.
Menurutnya, elektabilitas Kaesang memang bagus di berbagai survei, termasuk di Jakarta sebagai cawagub.
Meski demikian, Habiburokhman mengingatkan bahwa pihaknya juga harus menunggu apakah Kaesang bersedia maju atau tidak.
"Jadi kami menunggu saja apakah yang paling penting dan pertama adalah yang bersangkutan berkenan atau tidak.
Kalau ada sinyal yang cukup kuat misalnya yang bersangkutan berkenan, tentu kami akan bahas di internal partai kami dan di KIM," jelas Habiburokhman.
Sementara itu, terkait potensi menduetkan Kaesang dengan Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono, Habiburokhman menyebut peluang itu ada.
Sudaryono merupakan mantan ajudan Prabowo Subianto beberapa tahun lalu yang kini juga tertarik maju di Pilkada Jateng.
"Ya mungkin-mungkin saja. Kita cari yang terbaik lah. Di Jateng juga kami kan enggak bisa nyalon sendiri ya. Harus ada teman-teman," imbuhnya.
Survei Pilkada Jateng 2024
Berikut hasil survei Pilkada Jateng 2024 seperti dirangkum TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul 6 Hasil Survei Terbaru Pilkada Jateng 2024: Elektabilitas Kaesang Lampaui Hendi hingga Kapolda:
1. Survei Kanigoro Network
Pendiri Kanigoro Network, Joko Kanigoro, dalam siaran pers di Semarang, Kamis (20/6/2024), mengatakan, survei elektabilitas sejumlah tokoh jelang Pilkada Jateng 2024 dilakukan di 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah pada 1 hingga 15 Juni 2024.
Dalam survei, kata dia, dilakukan pengukuran empat nama bakal calon gubernur dan empat nama calon wakil gubernur yang selanjutnya disimulasikan dua pasang calon.
"Mengerucut ke empat sosok calon wakil gubernur, Siti Atikoh, Taj Yasin Maimoen, Yusuf Chudlori (Ketua PKB Jawa Tengah) , dan Casytha Arriwi Kathmandu (anggota DPD RI)," katanya.
Menurut dia, Siti Atikoh meraih elektabilitas sebesar 30,4 persen, mengungguli Taj Yasin yang meraih 22,7 persen.
Ia menjelaskan efek kepemimpinan Ganjar Pranowo saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode cukup signifikan mengangkat kepercayaan publik terhadap Siti Atikoh.