Berita Internasional Terkini

Arti Bendera Merah yang Dikibarkan Iran Usai Meninggalnya Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran

Editor: Amalia Husnul A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ISMAIL HANIYEH MENINGGAL - Bendera merah berkibar di Iran usai meninggalnya Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Rabu (317/2024). Arti bendera merah yang dikibarkan dalam momen tertentu.

Kejadian ini juga meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut di wilayah yang sudah terguncang perang Israel-Gaza dan peningkatan konflik di Lebanon.

Sedangkan Hamas menyatakan bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel adalah eskalasi serius yang bertujuan untuk menghancurkan semangat kelompoknya. 

Baca juga: Perang Lawan Hamas tetap Lanjut saat Ramadhan, Menteri Israel: Mesir Bantu Siapkan Serbuan ke Rafah

Reaksi Dunia atas Meninggalnya Ismail Haniyeh di Teheran

Presiden Palestina menyebut pembunuhan tindakan pengecut Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas yang merupakan saingan Haniyeh, mengecam pembunuhan itu sebagai tindakan pengecut.

“Presiden Mahmud Abbas dari Negara Palestina mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, dan menganggapnya sebagai tindakan pengecut dan eskalasi yang serius,” kata kantor Abbas.

“Dia mendesak rakyat kami dan pasukan mereka untuk bersatu, tetap bersabar, dan berdiri teguh melawan pendudukan Israel," tambahnya.

Ismail Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian, yang memberikan komentar di platform sosial X.

Iran bersumpah mempertahankan integritas teritorial Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian, yang memberikan komentar di platform sosial X.

“Republik Islam Iran akan mempertahankan integritas teritorial, kehormatan, kebanggaan, dan martabatnya, serta membuat para penjajah teroris menyesali tindakan pengecut mereka," ujarnya.

Qatar dan Turkiye memperingatkan akan adanya kekacauan

Haniyeh berbasis di Qatar, yang telah menjadi mediator dalam konflik Gaza, tetapi juga menghabiskan waktu di Turkiye setelah mengasingkan diri pada tahun 2017.

Kementerian Luar Negeri Qatar menyebut pembunuhan tersebut sebagai kejahatan yang keji dan pembunuhan yang memalukan.

Baca juga: Menteri Israel Sebut Tetap akan Serang Hamas Meski di Bulan Ramadhan, Siapkan Serbuan ke Rafah

Kementerian tersebut mengatakan bahwa serangan di Teheran merupakan eskalasi berbahaya dan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan kemanusiaan.

“Pembunuhan ini dan perilaku sembrono Israel yang terus menerus menargetkan warga sipil di Gaza akan menyebabkan wilayah tersebut tergelincir ke dalam kekacauan dan merusak peluang perdamaian," ujarnya.

Turkiye juga menggemakan kecaman. 

“Kami mengutuk pembunuhan pemimpin kantor politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam sebuah pembunuhan yang memalukan di Teheran,” kata kementerian luar negeri Turkiye, seraya menambahkan bahwa serangan ini juga bertujuan untuk memperluas perang Gaza ke dimensi regional.

Halaman
123

Berita Terkini