Lalu, paslon nomor urut 1 Acep Adang Ruhiyat dan Gitalis Dwi Natarina 5,2 persen dan paslon nomor urut 2 Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja 2,9 persen.
Adapun suara tidak tahu sebesar 14,2 persen.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR mengatakan rentang suara elektabilitas paslon paling unggul antara Dedi Mulyadi - Erwan dan Ahmad Syaikhu - Ilham Habibie berjarak jauh 50 persen.
"Rentangnya (Dedi dengan Syaikhu) sangat jauh sekali lebih dari 50 persen, tepatnya 54,1 persen," ujar Hanta Yuda, saat memaparkan hasil survei Poltracking, Kamis (26/9/2024).
Demikian jika mengacu pada hasil survei tersebut secara elektabilitas, suara yang diperoleh paslon Dedi Mulyadi dan Erwan masih paling mumpuni.
Namun, selama masa kampanye berlangsung tak menutup kemungkinan pemilih atau elektabiltas paslon lain meningkat.
Diketahui survei Poltracking Indonesia untuk Pilgub Jabar 2024 itu dilakukan dari 8- 14 September 2024.
Populasi survei merupakan warga Jawa Barat dengan jumlah responden 1.200.
Metode survei ini menggunakan multi stage random sampling dengan margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sistem pengambilan survei melakukan wawancara tatap muka.
Namun, ada yang menarik dari hasil survei terkini Pilgub Jabar 2024 dari Poltracking Indonesia tersebut.
Poltracking Indonesia membandingkan elektabilitas masing-masing personal.
Menurut Hanta Yuda, adanya calon wakil gubernur yang elektabilitasnya justru lebih tinggi dari calon gubernurnya yakni Ilham Habibie 16,6 persen.
Untuk Gitalis Dwi Natarina 7,9 persen, Ronal Surapradja 7,2 persen, menjawab tidak tahu 48,3 persen.
Baca juga: Elektabilitas Ahmad Syaikhu vs Dedi Mulyadi, Hasil Survei Pilkada Jabar 2024, Sosok Cagub Terkuat
Sedangkan Erwan masih jauh di bawah Dedi Mulyadi dengan 20 persen.