Sementara itu, Danny Pomanto dikenal sebagai tokoh dari Kota Makassar.
Total sampel survei mencapai 1130 responden.
Survei ini merupakan populasi seluruh warga yang punya hak pilih dalam pemilihan umum.
Yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Metode yang digunakan adalah metode stratified random sampling.
"Metode stratified random sampling ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±3.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," demikian dikutip Tribun-Timur dari Survei Indikator, Kamis (25/7/2024) siang.
Sedangkan quality control terhadap hasil wawancara, dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).
Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Dalam simulasi dua kandidat, elektabilitas Andi Sudirman unggul dengan raihan 46,3 persen.
Di urutan kedua, nama Wali Kota Makassar Danny Pomanto memperoleh 9,6 persen.
Sementara responden yang tidak memberikan jawaban mencapai 44,1 persen.
Respons Tim Kedua Paslon
Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Wawan Mattaliu menyatakan hasil survei internal partainya justru menunjukkan tren peningkatan elektabilitas pasangan Danny-Azhar.
Menurut mantan anggota DPRD Sulsel itu, temuan di lapangan menunjukkan antusiasme masyarakat yang terus tumbuh mendukung pasangan DIA.
“Temuan indikator itu berbeda dengan hasil internal kami. Di survei kami, pasangan Danny-Azhar justru naik signifikan," kata Wawan Mattaliu saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Minggu (13/10/2024).
"Fakta di lapangan juga memperlihatkan dukungan organik yang luar biasa dari masyarakat,” tambahnya.
Baca juga: Info 6 Hasil Survei Pilkada Sulsel 2024, Siapa Kandidat Terkuat? Andi Sudirman atau Danny Pomanto