Berita Kukar Terkini

Permudah Laporan Stunting, Pemkab Kukar Bekali Kader PPKBD dengan Smartphone

Penulis: Miftah Aulia Anggraini
Editor: Diah Anggraeni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemkab Kukar membekali kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD di seluruh Kutai Kartanegara (Kukar) dengan smartphone. Pemberian smartphone ini bertujuan mendukung program Bangga Kencana serta mempercepat penurunan angka stunting.

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD di seluruh Kutai Kartanegara (Kukar) dibekali smartphone.

Pemberian smartphone oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar ini bertujuan mendukung program Bangga Kencana serta mempercepat penurunan angka stunting. 

Sekda Kukar Sunggono menjelaskan, smartphone ini dilengkapi dengan aplikasi sistem pelaporan, termasuk fitur penanganan stunting.

Dengan adanya fasilitas ini diharapkan para kader PPKBD dapat lebih mudah melaporkan data dan informasi terkait stunting di lapangan. 

"Gunakan smartphone ini dengan baik untuk pelaporan dan jangan digunakan untuk hal yang tidak seharusnya. Semoga ini bisa membantu dalam tugas kita, khususnya menangani stunting.  Selain itu, Pemkab Kukar juga memperhatikan operasional para kader," ujarnya, Rabu (6/11/2024).

Baca juga: 2 Langkah Pemkab Kukar dalam Penanganan Ruas Jalan Nasional yang Amblas di Loa Kulu Kaltim

Sunggono menambahkan, penanganan stunting di Kukar mengikuti kebijakan nasional, termasuk pelaksanaan pengukuran serentak pada balita pada Juni lalu. 

Saat ini ada sekitar 98,9 persen balita di Kukar telah terukur, meskipun masih ada kendala di Kecamatan Muara Kaman yang belum mencapai 100 persen karena lokasinya yang sulit dijangkau.

Sunggono mendorong para kader untuk berkoordinasi dengan klinik-klinik perkebunan di wilayah tersebut guna memastikan seluruh balita terpantau.

Dari hasil pengukuran, ditemukan empat kelompok balita, salah satunya kelompok balita yang memerlukan intervensi khusus karena berpotensi meningkatkan angka stunting. 

Baca juga: Pemkab Kukar Fokus Tarik Investor Wisata di Pulau Kumala

Sebagai tindak lanjut, Pemkab Kukar telah memberikan tambahan makanan bergizi dan konsultasi dengan dokter spesialis anak bagi balita yang memerlukan perhatian ekstra.

"Penanganan stunting di Kukar cukup menantang karena banyak penyebab yang mendasarinya, termasuk infeksi berulang akibat kurang gizi dan paparan asap rokok," jelas Sunggono.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Tim Percepatan Penanggulangan Stunting (TP2S) Kukar telah meluncurkan program inovatif RagaPantas sejak 2021. 

Program ini bertujuan memastikan kecukupan gizi anak, pola asuh yang baik, pendampingan bagi calon ibu, serta melakukan audit kasus stunting. (*)

Berita Terkini