TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – DPRD Kaltim melempar kritik tajam mengenai percepatan pemanfaatan gedung baru di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Terlebih pasca-peninjauan yang dilakukan Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur, Seno Aji pada 8 April 2025.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi mengatakan, hasil kunjungan lapangan membuktikan kondisi rumah sakit rujukan terbesar ini belum mampu memberikan pelayanan optimal ke masyarakat.
“Kami lihat langsung juga, dan itu sesuai dengan yang ditemukan Gubernur dan Wagub serta jajarannya. Kondisinya memang tidak ideal,” ujarnya kepada TribunKaltim.co pada Sabtu, 12 April 2025.
Baca juga: Gubernur Kalimantan Timur Rudy Masud Terbuka Terima Keluhan Masyarakat
Persoalan kelebihan kapasitas masih jadi yang utama, walau dirancang untuk menangani sekitar 400 pasien per hari, kenyataannya rumah sakit melayani hingga 1.000 pasien per hari.
“Masalah over kapasitas sudah berlangsung lama. Makanya kami dorong agar gedung baru seperti Pandurata segera difungsikan penuh,” ungkapnya.
Secara fisik, pembangunan gedung baru audah mencapai sekitar 98 persen dan sebagian ruangannya sudah mulai dimanfaatkan.
Tapi percepatan pengoperasian gedung secara menyeluruh perlu dilakukan segera.
Fasilitas kesehatan adalah kebutuhan mendesak masyarakat di Kalimantan Timur.
"Kalau kita lambat, dampaknya langsung dirasakan warga. Pemprov dan pelaksana kontrak harus proaktif agar gedung baru ini segera operasional penuh,” pinta Subandi.
Kondisi Progres Pembangunan Gedung
Sebagai informasi, pembangunan Gedung Pandurata RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur memasuki tahap akhir.
Sesuai target yang diberikan Komisi III DPRD Kaltim, pembangunan tahap III gedung perawatan tersebut dimulai Maret 2025.
Baca juga: Pembangunan Gedung Pandurata RSUD AWS Samarinda Tahap III Dimulai, Target Selesai di 2025
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, menyebutkan alokasi anggaran untuk tahap III sebanyak Rp124 miliar dan harus selesai pada Desember 2025.
"Pengerjaan tahap III meliputi lanskap, beberapa elektrifikasi dan pekerjaan finishing lainnya," ujarnya.