Para siswa akan mendapatkan laptop, buku pelajaran, seragam sekolah, dan berkesempatan belajar di lingkungan pendidikan yang dirancang modern dan inspiratif.
“Sekolah ini nanti dibangun sedemikian rupa. Anak-anak akan diberikan fasilitas lengkap. Sekolahnya hebat, dan semua ini disiapkan oleh Kemensos,” tambah Asli.
Pendaftaran peserta didik akan dibuka melalui mekanisme resmi dari Kemendikdasmen. Pemkot melalui Disdikbud tidak memiliki kewenangan teknis dalam penerimaan siswa, melainkan hanya mendukung dari sisi fasilitasi dan kesiapan wilayah.
Dengan skema lintas kementerian ini, Sekolah Rakyat di Samarinda diharapkan menjadi model pendidikan kolaboratif yang menyasar kelompok masyarakat miskin ekstrem, serta mampu memberi dampak jangka panjang terhadap peningkatan kualitas dan pemerataan akses pendidikan.
“Biaya operasional juga ditanggung penuh oleh pusat. Jadi peran kita lebih ke pendampingan dan dukungan teknis di lapangan,” tutupnya. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.