TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA — Kebakaran salah satu gedung RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda pada Rabu (30/7/2025) dinihari menggemparkan publik.
Berikut dampak kebakaran gedung poliklinik RSUD AWS Samarinda.
Tengok keterangan saksi mata dan pihak rumah sakit terkait kebakaran yang terjadi di Gedung Poliklinik RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda pada Rabu (30/7) dini hari.
Manajemen rumah sakit menegaskan bahwa pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap berjalan normal.
Pihak rumah sakit juga memastikan bahwa kejadian tersebut tidak berdampak langsung terhadap ruang pelayanan medis, serta seluruh protokol kedaruratan berhasil dijalankan dengan sigap oleh tim internal.
Baca juga: Gedung Poliklinik RSUD AWS Samarinda Terbakar Dini Hari, Diduga Akibat Korsleting Listrik
Komentar Pihak Rumah Sakit
Direktur RSUD AWS, dr. Indah Puspita Sari, dalam keterangannya menjelaskan bahwa titik api diketahui berasal dari area non-medis, tepatnya ruang rapat keperawatan yang juga berfungsi sebagai tempat diskusi mahasiswa praktik keperawatan.
Ruangan tersebut tidak dilengkapi fasilitas medis dan hanya berisi perlengkapan administrasi dasar seperti alat tulis kantor (ATK).
“Salah satu ruangan yang terdampak adalah ruang rapat keperawatan. Di rumah sakit kami memang menerima mahasiswa praktik keperawatan. Ruangan tersebut berfungsi sebagai ruang diskusi, bukan ruang pelayanan langsung, sehingga tidak dilengkapi dengan fasilitas khusus, hanya peralatan tulis kantor (ATK) saja,” ungkap dr. Indah.
Kejadian diketahui terjadi sekitar pukul 02.30 WITA. Menurut dr. Indah, pihak rumah sakit telah memiliki sistem kewaspadaan dini yang disebut potret dan protokol tanggap darurat lain seperti potblu, prosedur untuk menangani kondisi medis mendadak seperti pasien pingsan atau henti jantung, yang memerlukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) secara cepat.
“Alhamdulillah, para petugas kami langsung menjalankan prosedur tersebut. Selain itu, kami juga memiliki sistem tanggap darurat lainnya, misalnya potblu, yakni prosedur khusus untuk menangani kasus seperti pasien yang tiba-tiba pingsan,” ujarnya.
Baca juga: Pasien Meninggal tak Wajar, RSUD AWS Samarinda Jawab Komisi IV DPRD Kaltim soal Layanan Psikologi
Satu titik api lainnya juga teridentifikasi di ruang rehabilitasi anak, yang disebut dr. Indah sebagai ruang diskusi yang tidak memiliki kaitan langsung dengan aktivitas pelayanan medis.
Saat api terdeteksi, petugas rumah sakit langsung bergerak cepat. Seluruh alat pemadam api ringan (APAR) yang tersedia langsung dikerahkan untuk mencegah api menjalar ke area lain.
Di saat yang sama, sistem hydrant rumah sakit diaktifkan yang kebetulan berada dekat dengan lokasi kebakaran.
Langkah-langkah preventif lain pun diambil secara paralel, termasuk pemutusan aliran listrik dan jaringan rumah sakit guna mencegah risiko tambahan.