Mereka memutuskan hijrah dan memulai dari nol di Balikpapan karena melihat peluang pasar yang masih terbuka lebar.
“Di Jawa keluarga sudah usaha gilingan daging. Di sini kita coba bangun sendiri. Selain hasilnya lumayan, waktunya juga fleksibel. Kita bisa atur sendiri,” jelasnya.
Dengan modal keterampilan otodidak, kerja keras, dan mesin rakitan sendiri, pasangan ini berhasil menciptakan usaha yang bukan hanya menopang ekonomi keluarga, tapi juga membantu banyak warga sekitar yang ingin berkreasi dengan olahan daging sendiri. (*)