Dalam formasi 4-2-3-1, Jashari biasa bermain di poros ganda, mengontrol jalur tengah, menjaga aliran bola, mengatur tempo, serta cepat memindahkan permainan ke depan.
Kelebihan utamanya meliputi:
Baca juga: Jadwal Pekan Pertama Liga Italia 2025/26: Sassuolo vs Napoli, AC Milan Ujian Pertama Emil Audero dkk
* Teknik dan sentuhan pertama yang halus.
* Kemampuan bermain di ruang sempit berkat kaki yang cepat dan ketenangan di bawah tekanan.
* Dribel dan kelincahan yang memungkinkannya lolos dari pressing lawan.
* Umpan progresif yang mampu membongkar pertahanan rapat.
* Tackling dan intersep yang efektif berkat pembacaan permainan.
* Mobilitas tinggi sebagai gelandang box-to-box.
* Fisik kokoh meski posturnya tidak besar.
Baca juga: AC Milan Ngotot Datangkan Dusan Vlahovic, Rossoneri Tawarkan 4 Pemain ke Juventus
Kelemahan:
Dua hal yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan duel udara, ia berada di persentil ke-5 untuk kemenangan duel udara, dan konsistensi dalam pengambilan keputusan.
Meski begitu, hal ini wajar mengingat usianya yang masih muda dan bisa diperbaiki dengan bimbingan pelatih berpengalaman.
AC Milan mendapatkan gelandang yang mampu berkontribusi di semua fase permainan, baik menyerang maupun bertahan.
Meski minim pengalaman di liga-liga top Eropa, Jashari punya kualitas untuk berkembang menjadi pilar penting Rossoneri.
Bagi fans, ini adalah kisah sempurna: seorang bocah yang dulu hanya bermimpi bermain di San Siro, kini resmi mengenakan seragam merah-hitam kebanggaannya. (*)