Kebakaran Pasar Segiri Samarinda

Dampak Kebakaran Pasar Segiri Samarinda, Pedagang Dukung 2 Langkah Andi Harun: Taktis dan Panjang

Penulis: Kun
Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KEBAKARAN PASAR SEGIRI - Kolase foto Andi Harun dan pedagang di lokasi kebakaran Pasar Segiri. Tengok dampak kebakaran Pasar Segiri Samarinda, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Pedagang dukung rencana Walikota Andi Harun rehabilitasi total pasar. (Kolase Tribun Kaltim / Raynaldi Paskalis)

Kebakaran Kios Pasar Segiri Bukan Kejadian Pertama

Kebakaran kembali melanda Pasar Segiri, Jalan Pahlawan, Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Kalimantan Timur pada Minggu (10/8/2025) sekitar pukul 22.30 WITA.

Kejadian ini mengingatkan pada insiden serupa yang terjadi pada tanggal yang sama tahun lalu, membuat pedagang merasa seperti mendapat musibah berulang.

Salah satu pedagang yang kiosnya terbakar, Hidanur Lutfiah, mengungkapkan kejadian ini terjadi persis pada tanggal yang sama dengan kebakaran tahun lalu. 

Bersama keluarganya, ia memiliki tiga kios di Pasar Segiri, satu kios sembako dan dua kios reparasi sepeda milik ayahnya.

"Soalnya ini kan tahun kemarin kena juga kan. Hari ini juga pas tanggalnya, tahun kemarin. Hari ini Agustus, tapi tahun kemarin itu bapak aku juga kena di belakang," ungkap Hidanur saat ditemui di sebelah kiosnya yang terbakar, Minggu (10/8/2025) malam.

Berbeda dengan tahun lalu dimana hanya kios ayahnya yang terdampak sebagian, kali ini kedua jenis usaha keluarga Hidanur mengalami kerusakan parah.

"Kalau bapak itu bengkel sepeda, habis itu barang barangnya soalnya karet kan jadi kan cepet nyambernya, kalau ini sembako jadi tadi dibongkar basah semua," jelasnya.

Hidanur menjelaskan bahwa tidak ada yang tinggal di area pasar saat kejadian. Para pedagang sudah pulang dan semua listrik dimatikan seperti biasa. Dia menduga kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik berdasarkan informasi yang beredar di media sosial.

Kebetulan yang mencengangkan terjadi ketika Hidanur melihat story Instagram miliknya malam sebelumnya yang menampilkan insiden kebakaran tahun lalu.

"Soalnya tadi malam baru ngeliat story Instagram malam ini tahun kemarin tuh kebakaran. Ya Allah kok kejadian lagi," ucapnya.

Hidanur mendapat kabar tentang kebakaran sekitar jam setengah sebelas malam dan langsung bergegas ke lokasi. Setibanya di pasar, api sudah padam namun masih terlihat percikan-percikan api di area kios ayahnya karena ban-ban karet yang sulit padam.

Keluarga Hidanur telah menjalani kehidupan sebagai pedagang pasar sejak awal tahun 2000an. Ayahnya membuka usaha perbaikan sepeda sementara ibunya mengelola kios sembako.

"Sudah dibesarkan di pasar sampai sekolah pun deket-deket sini aja dari TK sampai SD sampai itu jadi pulang sekolah langsung ke pasar gitu," tuturnya.

Melalui kejadian ini, Hidanur berharap mendapat bantuan dari pemerintah mengingat ketiga kiosnya tidak dapat beroperasi lagi. Untuk kios sembako, seluruh barang dagangan mengalami kerusakan karena basah akibat air pemadam.

Halaman
1234

Berita Terkini