TRIBUNKALTIM.CO - SikapWakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang diduga tak menyalami beberapa menteri menuai sorotan.
Terutama karena Gibran tak menyalami Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga Ketua Umum Partai Demokrat.
Hal ini terekam kamera saat Gibran hadir di Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Udara Suparlan, Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus), Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu, (10/8/2025).
Peristiwa ini menjadi ramai karena AHY juga punya potensi besar bersaing dengan Gibran untuk maju di Pilpres 2029.
Tak hanya itu, belum lama ini juga sempat mencuat tudingan partai biru dan tokoh besar di balik kasus ijazah palsu Presiden ke-7 Jokowi yang menyeret Partai Demokrat.
Kendati kemudian, Jokowi sudah membantah keterlibatan Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga ayah AHY, dalam kasus ijazah palsu.
Baca juga: Gibran Pamer Foto Makan Siang bareng Dasco, Pengamat Singgung Hubungan Prabowo, Megawati dan Jokowi
Dalam video yang beredar memperlihatkan Gibran menuju ke panggung dan berjabat tangan dengan para pejabat kabinet.
Akan tetapi, Gibran tampak melewati barisan menteri yang berisi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia.
Dalam video yang viral di media sosial, AHY yang juga putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu tampak memandangi Gibran yang tidak menyalaminya.
Pengamat politik Adi Prayitno turut menanggapi peristiwa itu.
Adi Prayitno merupakan staf pengajar Jurusan Ilmu Politik di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Adi Prayitno menyebut peristiwa itu disorot lantaran bersalaman merupakan budaya bangsa Indonesia.
“Kenapa ini menjadi ramai? Karena budaya salaman itu dianggap sebagai budaya orang ketimuran secara umum. Jadi, kalau ada pertemuan pejabat-pejabat penting di negara kita. Presiden, wakil presiden, anggota dewan, dan pejabat publik lain sering kali memang suka saling bersalaman,” ujarnya dalam program iNews Room di iNews, Senin, (11/8/2025).
Oleh karena itu, menurut Adi, wajar apabila Gibran disorot ketika dia tidak menyalami sejumlah pejabat dan berujung pada munculnya isu-isu politik.
Adi mengatakan tidak hanya AHY yang tidak disalami Gibran. Cak Imin, Zulhas, bahkan Bahlil yang dinilai cukup dekat dengan ayah Gibran, Jokowi, pun tidak disalami.