Saya minta maaf yang sebesar-besarnya.
Ke depannya, saya akan berbuat yang lebih baik.
Terima kasih."
Baca juga: Demo Tuntut Bupati Pati Lengser Diikuti 100 Ribu Orang, Sudewo Bantah Ingin Kabur, Bakal Temui Massa
Kemunculan Bupati Sudewo hanya 20 detik, dari keluar dari mobil rantis polisi, menyapa demonstran hingga akhirnya kembali masuk.
Saat berbicara, para demonstran terlihat melempari Bupati Sudewo dengan air minum dan sandal.
Ajudan Sudewo dan anggota brimob nampak melindungi Sudewo dari lemparan masa.
Ajudan dan Brimbob membawa tameng untuk melindungi Sudewo.
Sudewo, lahir 11 Oktober 1968 di Pati, Jawa Tengah. Ia mulai menjabat sebagai Bupati Pati pada 20 Februari 2025 bersama Wakil Bupati Risma Ardhi Chandra
Di awal masa jabatannya, Sudewo membuat kebijakan menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) hingga 250 persen, yang menjadi pemicu aksi protes dari masyarakat.
Kebijakan ini memang awalnya dibatalkan oleh Sudewo setelah adanya gejolak dan tekanan publik.
Selain itu, sejumlah kebijakan lain seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap honorer di RSUD RAA Soewondo serta kebijakan regrouping sekolah turut memperburuk citra pemerintahannya, hingga memicu demonstrasi besar-besaran pada 13 Agustus 2025.
Baca juga: Belajar dari Kasus Bupati Pati: Perlunya Kepala Daerah Memahami Proses Pengambilan Kebijakan
Aksi Berlangsung Rusuh
Setelah serangan gas air mata, situasi makin memanas.
Massa bergerak ke sisi timur alun-alun Pati dan membalikkan mobil provos milik Polres Grobogan.
Tak hanya membalik, mobil tersebut dibakar.
Api terlihat membumbung tinggi, sementara massa berada di sekitar lokasi.