Berita Balikpapan Terkini

10 SPPG Telah Beroperasi di Balikpapan, Target Nasional 450 Unit

MBG terus digulirkan di Kota Balikpapan. Meski demikian, capaian jumlah Sentra Penyediaan Pangan Gizi di kota ini masih jauh dari target

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO/SITI ZUBAIDAH
MBG BALIKPAPAN - Saat kunjungan DPR RI di ruangan Aula Kantor Pemkot Balikpapan membahas mengenai MBG, Rabu (24/9/2025). Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) terus digulirkan di Kota Balikpapan. Meski demikian, capaian jumlah Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) di kota ini masih jauh dari target.(TRIBUNKALTIM.CO/SITI ZUBAIDAH) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) terus digulirkan di Kota Balikpapan. Meski demikian, capaian jumlah Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) di kota ini masih jauh dari target. 

Dari total target nasional 450 unit, hingga September 2025 baru 226 SPPG yang terdaftar dan 50 di antaranya sudah beroperasi.

Khusus Balikpapan, baru terdapat 10 SPPG yang aktif melayani kebutuhan pangan bergizi bagi pelajar.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan, Alwiati, menyampaikan bahwa keberadaan SPPG telah memberi manfaat nyata bagi ribuan siswa.

“Di Balikpapan, sudah ada sekitar 29 ribu penerima manfaat. Kami tidak hanya fokus pada kecukupan gizi, tetapi juga keamanan pangan. Semua pengelola SPPG telah mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikat laik hygiene sanitasi,” ungkapnya saat mendampingi kunjungan kerja spesifik DPR RI, Rabu (24/9/2025).

Baca juga: DPRD Kaltim Kawal Penyaluran Jospol 3 dan MBG di Paser

Menurutnya, pengawasan dijalankan secara ketat mulai dari proses produksi, distribusi, hingga monitoring keamanan pangan di sekolah. Dinas juga melakukan inspeksi kesehatan lingkungan serta orientasi keamanan pangan dengan melibatkan lintas sektor.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Irfan Taufik, menjelaskan bahwa terdapat 708 sekolah dengan lebih dari 125 ribu siswa yang ditargetkan menjadi penerima manfaat program MBG.

Namun, realisasi baru menyentuh 43 sekolah dengan 29 ribu siswa melalui 10 SPPG yang sudah berjalan.

“Untuk menjaga distribusi tepat sasaran, kami membentuk gugus tugas di tingkat sekolah. Guru dan siswa dilibatkan langsung dalam pengawasan. Harapannya jumlah sekolah penerima manfaat bisa terus bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah SPPG,” jelas Irfan.

Dalam kesempatan tersebut, DPR RI bersama BKKBN menekankan pentingnya percepatan pembentukan SPPG agar program MBG bisa benar-benar menyentuh seluruh lapisan sasaran, terutama kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta siswa sekolah.

Program MBG sendiri merupakan salah satu program prioritas nasional yang ditujukan untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia Indonesia sejak dini melalui penyediaan pangan bergizi, sehat, dan aman. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved