Tabligh Akbar Kukar 2025 Jadi Momentum Perangi Kebodohan dan Kemiskinan

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Suasana religius menyelimuti Lapangan Upacara Kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) saat ratusan warga dari berbagai kecamatan menghadiri Tabligh Akbar yang digelar Pemkab Kukar bersama PCNU Kukar, Rabu (19/11/2025) malam.

Kegiatan ini dirangkai dalam peringatan Hari Santri Nasional dan Hari Pahlawan.

Asisten I Setkab Kukar, Akhmad Taufik Hidayat, yang hadir mewakili Bupati Kukar, menuturkan bahwa makna perjuangan bangsa kini tidak lagi bersifat fisik seperti masa kolonial.

“Kualitas bangsa ini, di masa ini perjuangan kita tentu berbeda. Kita tidak lagi melawan penjajah dengan senjata fisik. Jihad kita hari ini adalah jihad melawan kebodohan, jihad memberantas kemiskinan,” ujarnya di hadapan jamaah.

Ia menyebut, kolaborasi pemerintah dan PCNU dalam menghadirkan majelis ilmu menjadi ruang penting untuk menumbuhkan keteduhan bagi masyarakat.

Baca juga: Pemkab Kukar Janji Sempurnakan Layanan Beasiswa Kukar Idaman

“Semoga kebersamaan yang diinisiasi oleh PCNU Kukar ini menjadi wujud nyata kerinduan kita akan majelis ilmu yang meneduhkan,” katanya.

Taufik menyampaikan bahwa masyarakat yang hadir membawa niat yang sama, yakni mencari keberkahan dan memperluas pemahaman agama.

“Kita berkumpul di sini dengan satu niat yang tulus, ngalap berkah, dan menimba samudera ilmu langsung dari penceramah,” jelasnya.

Ia berharap tausiyah dari penceramah dapat menebarkan kesejukan di tengah berbagai persoalan sosial yang dihadapi masyarakat.

“Kehadiran beliau dan tausiyah yang akan disampaikan nanti diharapkan mampu hadir layaknya embun pagi yang menyejukkan hati yang kering,” ungkapnya.

Baca juga: Pemkab Kukar Gandeng PTDI-STTD Dalam Penguatan SDM Bidang Transportasi Darat

Lebih jauh, pesan-pesan keagamaan yang disampaikan dalam kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat iman sekaligus menjaga kerukunan warga Kukar.

“Pesan-pesan beliau diharapkan tidak hanya menguatkan kembali iman dan takwa kita, tetapi juga memperkokoh fondasi kerukunan di Bumi Etam,” tutupnya. (*)