Berita Nasional Terkini
Mengenal Influenza A: Cara Penularan, Gejala, dan Cara Mencegah
Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah rumah sakit di Indonesia mencatat peningkatan kasus influenza A,
Tes tersebut dikenal juga sebagai Respiratory Syndromic Testing (RST), yang dapat mendeteksi berbagai patogen penyebab infeksi saluran napas, termasuk influenza A, respiratory syncytial virus (RSV), dan human metapneumovirus (HMPV).
Setelah diagnosis ditegakkan, dokter akan memberikan terapi pengobatan sesuai kondisi pasien.
“Kasus influenza A yang masih tergolong ringan biasanya dapat sembuh dalam 5–7 hari,” kata dr. Hastomo.
Terapi yang diberikan meliputi obat pereda demam dan nyeri, serta antivirus untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Dokter juga menyarankan istirahat cukup, konsumsi makanan tinggi kalori dan protein, serta menjaga asupan cairan untuk mencegah dehidrasi.
Langkah Pencegahan: Dari Vaksin hingga Gaya Hidup Sehat
Meski pengobatan untuk influenza A semakin efektif, pencegahan tetap menjadi langkah terbaik.
Vaksinasi influenza tahunan menjadi salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko tertular dan mencegah komplikasi berat.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Selain vaksinasi, jagalah kebersihan diri, gunakan masker di tempat umum, dan terapkan gaya hidup sehat,” ujar dr. Hastomo.
Selain vaksinasi, kebiasaan sederhana juga berperan besar dalam pencegahan, seperti mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker di tempat ramai, dan menghindari menyentuh wajah tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Menjaga Imun Tubuh di Tengah Cuaca Ekstrem
Menjaga daya tahan tubuh menjadi faktor penting dalam menghadapi virus pernapasan seperti influenza A.
Dr. Hastomo mengingatkan agar masyarakat tidak menyepelekan tanda-tanda awal flu.
“Tubuh kita punya bahasa sendiri. Kalau sudah merasa lemah atau demam, itu sinyal untuk berhenti sejenak dan memberi waktu bagi tubuh untuk melawan infeksi,” ujarnya.
Ia menyarankan masyarakat untuk:
Istirahat cukup dan hindari memaksakan diri bekerja saat sakit.
Penuhi kebutuhan cairan dan nutrisi seimbang untuk menjaga hidrasi dan daya tahan tubuh.
Tidur berkualitas agar tubuh memproduksi protein pelawan infeksi (sitokin).
Hindari penggunaan antibiotik tanpa resep dokter, karena flu disebabkan oleh virus, bukan bakteri.
Dengan meningkatnya kasus flu hingga 38 persen di Indonesia pada Oktober 2025, kesadaran masyarakat terhadap pencegahan menjadi semakin penting.
Influenza A bukan sekadar flu biasa, melainkan penyakit pernapasan yang perlu diwaspadai karena potensi penyebaran dan komplikasinya yang berat.
Seperti disampaikan oleh dr. Hastomo, “Flu bisa datang kapan saja, tapi dengan gaya hidup seimbang dan kesadaran diri, kita bisa menghadapinya dengan tenang.”
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul Influenza A Bukan Cuma Flu Biasa, Ketahui Penanganannya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tips Jaga Daya Tahan Tubuh untuk Cegah Penularan Flu Tipe A yang Sedang Meningkat
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Influenza Tipe A Dominasi Kasus Flu di Indonesia, Demam Tinggi Jadi Gejala Khas
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bukan Sekadar Flu Biasa, Gejala Influenza A Biasanya Muncul Mendadak

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.