Hari Guru Nasional 2025

30 Puisi Hari Guru Nasional 2025 yang Cocok Dibaca Siswa untuk Ungkapkan Terima Kasih

Perayaan Hari Guru Nasional 2025 menjadi momen istimewa bagi para siswa untuk mengungkapkan rasa hormat, cinta, dan terima kasih kepada para pendidik.

Canva
PUISI HARI GURU - Ilustrasi. Berikut contoh puisi Hari Guru Nasional 2025 yang bisa dibaca siswa 

TRIBUNKALTIM.CO - Perayaan Hari Guru Nasional 2025 menjadi momen istimewa bagi para siswa untuk mengungkapkan rasa hormat, cinta, dan terima kasih kepada para pendidik.

Di antara berbagai cara untuk merayakannya, puisi Hari Guru Nasional 2025 menjadi pilihan yang paling hangat dan penuh makna.

Melalui rangkaian kata-kata sederhana namun menyentuh, siswa dapat menyampaikan rasa syukur kepada guru yang telah membimbing mereka tanpa lelah.

Puisi sendiri merupakan karya sastra yang menggunakan bahasa indah, berirama, dan penuh makna untuk mengekspresikan perasaan, pengalaman, atau pesan tertentu.

Baca juga: 50 Poster Hari Guru Nasional 2025 Aesthetic, Siap Download dan Unggah ke Medsos!

Dibandingkan bentuk tulisan lainnya, puisi mampu menyentuh hati pembacanya dengan lebih dalam karena mengandalkan kekuatan metafora, imaji, dan keunikan gaya bahasa.

Maka tak heran jika setiap perayaan Hari Guru, puisi selalu menjadi media yang paling digemari siswa untuk menyampaikan ungkapan hati.

Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November di Indonesia.

Tanggal ini ditetapkan sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para guru sekaligus peringatan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Pada hari tersebut, sekolah-sekolah di seluruh Indonesia biasanya mengadakan upacara, penampilan siswa, hingga pembacaan puisi Hari Guru Nasional sebagai wujud apresiasi kepada para pendidik.

Melalui kumpulan 30 Puisi Hari Guru Nasional 2025 ini, siswa dari semua jenjang dapat menemukan inspirasi kata-kata terbaik untuk disampaikan kepada guru tercinta.

Setiap baitnya dirangkai dengan penuh rasa hormat, kehangatan, dan penghargaan—mencerminkan betapa besar peran guru sebagai penerang jalan ilmu dan pembentuk karakter bangsa. 

Berikut 30 puisi Hari Guru Nasional 2025, bisa dipakai untuk caption maupun kartu ucapan.

1. Cahaya di Ruang Kelas
Di sudut ruang kelas yang sederhana,
kau menyalakan cahaya tanpa suara.
Setiap kata yang kau ucapkan,
menjadi kompas bagi masa depan.

Di balik senyummu yang tenang,
tersimpan sabar yang panjang.
Engkau menuntun tanpa pamrih,
meski lelah tak pernah terlihat.

Hari ini kami merayakanmu, Guru,
sosok yang tak pernah meminta dipuji.
Terima kasih telah menjadi penerang
di perjalanan hidup kami.

 
2. Guru, Penjaga Pagi
Setiap pagi kau datang lebih dulu,
menyambut kami dengan sapaan baru.
Seakan dunia ini lebih cerah,
karena engkau hadir membawa arah.

Engkau ajarkan arti berjuang,
bahwa mimpi harus diperjuangkan.
Tak sekadar mengajar pelajaran,
tapi juga membentuk keteguhan.

Di Hari Guru ini, izinkan kami berkata—
terima kasih telah menjaga pagi kami.
Doa terbaik untukmu selalu menyala.

 
3. Di Balik Kapur yang Habis
Kapur habis, buku lusuh, suara serak—
namun engkau tetap melangkah.
Karena bagimu, masa depan kami
adalah alasan untuk terus berdiri.

Engkau menulis harapan
di papan hitam dan putih.
Kami membaca masa depan
dari tanganmu yang tak berhenti.

Selamat Hari Guru.
Semoga setiap letihmu
berbalas bahagia.

 
4. Guru Adalah Rumah
Engkau adalah rumah
yang kami datangi setiap hari—
tempat kami pulang saat bingung,
tempat kami belajar menjadi utuh.

Kami tumbuh di bawah bimbinganmu,
seperti pohon yang dijaga dari badai.
Engkau teduhkan kami
dengan kesabaran yang tak pernah habis.

Hari Guru ini milikmu,
rumah yang selalu terbuka
untuk mimpi-mimpi kami.

 
5. Jalan yang Kau Terangi
Di jalan panjang pendidikan,
engkau adalah lentera abadi.
Menuntun tanpa mengeluh,
meskipun gelap datang bertubi-tubi.

Kami belajar lebih dari sekadar pelajaran—
kami belajar menjadi manusia.
Itulah hadiah terbesarmu.

Semoga cahaya yang kau nyalakan
selalu kembali menerangi hidupmu.
Selamat Hari Guru Nasional 2025.

 
6. Suaramu yang Menuntun
Suaramu mungkin tak selalu lantang,
tapi maknanya terdengar jauh.
Setiap nasihat yang kau bisikkan
menjadi pegangan sepanjang waktu.

Engkau mengajarkan kesabaran,
bahwa jatuh itu wajar,
dan bangkit itu perlu keberanian.

Terima kasih, Guru,
karena kata-katamu
adalah pijakan kami tumbuh.

 
7. Bintang di Langit Pendidikan
Jika pendidikan adalah langit,
engkau adalah bintang yang paling setia.
Tak pernah padam meski malam
datang berkali-kali.

Kami menatapmu sebagai arah,
penunjuk jalan yang tak salah.
Cahayamu mengajarkan arti harapan.

Hari Guru hadir sebagai pengingat
betapa berharganya setiap sinarmu.

 
8. Cerita yang Kau Tanam
Di setiap kisah yang kau bagi,
kami menanam makna.
Engkau menyiramnya dengan perhatian,
hingga tumbuh menjadi hikmah.

Kami mungkin tumbuh berbeda-beda,
namun akarmu selalu sama—
menguatkan, menyatukan, membimbing.

Selamat Hari Guru,
penanam harapan yang setia.

 
9. Guru Adalah Doa
Engkau mendoakan kami dalam diam,
bahkan lebih banyak dari yang kami tahu.
Doamu mengantar langkah kami
ke tempat yang tak pernah kami duga.

Kami mungkin jarang berkata terima kasih,
tapi hari ini izinkan kami menyadarinya—
engkaulah doa paling nyata.

Semoga hidupmu dipenuhi berkah
sebagaimana kau memenuhi hidup kami.

 
10. Dari Murid untuk Gurunya
Kami datang dengan ribuan tanya,
engkau jawab satu per satu.
Kami datang dengan ragu,
engkau ubah menjadi percaya diri.

Engkau melihat potensi
yang bahkan belum kami lihat.
Itulah keajaibanmu.

Hari Guru ini, kami ingin bilang—
terima kasih telah percaya pada kami.

 
11. Jejak yang Tak Terhapus
Di papan tulis, tulisanmu hilang.
Namun di hati kami, jejakmu tinggal.
Engkau menulis bukan dengan kapur,
tapi dengan kasih yang tak terhapus.

Setiap tahun kami tumbuh,
tapi nasihatmu tetap melekat.
Itulah yang membuatmu istimewa.

Selamat Hari Guru Nasional.

 
12. Lautan Ilmu
Engkau adalah lautan ilmu
yang tak pernah mengering.
Kami menimba sedikit demi sedikit,
namun tak pernah berhasil menghabiskannya.

Ilmu darimu membuat kami berlayar,
meski badai datang menghadang.
Engkau ajarkan kami cara bertahan.

Terima kasih, Guru,
atas samudra tak terbatas yang kau bagi.

 
13. Penjaga Masa Depan
Di balik meja kayu sederhana,
engkau menjaga masa depan bangsa.
Membentuk karakter, menata pikiran,
menumbuhkan keberanian.

Kami mungkin tak menyadarinya dulu,
tapi kini kami tahu—
engkaulah pondasi pertama
dalam setiap kesuksesan kami.

Selamat Hari Guru untuk semua penjaga masa depan.

 
14. Pelita yang Tak Padam
Engkau pelita yang tak padam,
meski badai menggoyang tubuhmu.
Semangatmu tetap hangat,
mengusir gelap di sekitar kami.

Kami berjalan dalam terangmu,
bertumbuh dari bimbinganmu.
Kau ajarkan bahwa cahaya
selalu dimulai dari hati.

Terima kasih selalu, Guru.

 
15. Guru, Pahlawan Tanpa Spanduk
Tidak ada spanduk besar
yang memuji jasamu.
Tidak ada panggung megah
yang menyorot namamu.

Namun kami tahu,
engkau pahlawan setiap hari—
yang mengubah ketidaktahuan
menjadi kesempatan.

Hari Guru Nasional adalah milikmu.
Terima kasih telah menjadi pahlawan
tanpa perlu diperkenalkan.

16. Guru, Mata Air Kesabaran
Di tengah padang luas kebingungan,
engkau hadir sebagai mata air kesabaran.
Setiap kata yang kau ucap,
menjadi kesegaran bagi pikiran yang lelah.

Kami datang dengan gelisah,
namun pulang dengan hati yang lapang.
Begitulah keajaiban yang kau lakukan,
tanpa meminta balasan sedikit pun.

Selamat Hari Guru—
semoga kesabaranmu mengalir
hingga menjadi berkah bagi generasi penerus.

17. Penjaga Pintu Masa Depan
Engkaulah penjaga yang berdiri tegak
di pintu masa depan kami.
Kau buka perlahan,
agar kami belajar melangkah tanpa takut.

Kau izinkan kami tersandung,
namun tak kau biarkan kami jatuh.
Setiap nasihatmu
adalah pegangan untuk bangkit lagi.

Hari ini kami bersyukur—
karena tanpa penjagaanmu,
kami tak sampai sejauh ini.

18. Kunci yang Menghidupkan Mimpi
Di tanganmu ada kunci
yang menghidupkan mimpi-mimpi kecil.
Engkau membukakan pintu ilmu
yang tak pernah kami tahu sebelumnya.

Pelajaranmu bukan sekadar hafalan,
tetapi keberanian untuk mencoba.
Engkau ajarkan bahwa mimpi
takkan tumbuh tanpa usaha.

Terima kasih, Guru—
karena kau percaya mimpi kami layak hidup.

19. Waktu yang Kau Berikan
Waktu adalah hadiah yang paling mahal,
dan engkau memberikannya tanpa ragu.
Setiap menit kau habiskan
untuk memastikan kami mengerti.

Kami tahu, di balik itu
ada lelah yang kau sembunyikan.
Namun engkau tetap mengajar
dengan senyum yang sama tulusnya.

Selamat Hari Guru—
semoga waktu yang kau berikan
kembali padamu dalam kebaikan.

20. Guru, Pemilik Hati yang Luas
Hati yang luas adalah milikmu, Guru.
Hati yang memaklumi kesalahan,
mengampuni kebodohan,
dan merayakan kemajuan kecil kami.

Kami tidak selalu mudah diarahkan,
tapi engkau tidak pernah berhenti membimbing.
Kesabaranmu seakan tak bertepi.

Hari ini kami sadar—
betapa berharganya hatimu
di perjalanan hidup kami.

21. Di Jalan Ilmu yang Kau Rintis
Jalan ilmu ini panjang dan terjal,
tetapi engkau merintisnya dengan tabah.
Kami hanya berjalan di atas jejakmu
yang telah lebih dulu terluka dan lelah.

Namun engkau tak pernah menceritakan rasa sakitmu.
Engkau hanya tersenyum,
seolah perjalanan ini mudah.

Selamat Hari Guru—
tanpamu, jalan ini gelap dan sunyi.

22. Rumah Tempat Kami Kembali
Setiap kali dunia terasa berat,
engkaulah rumah tempat kami kembali.
Nasihatmu adalah pintu,
dan pelukan sabarmu adalah halaman teduh.

Kami belajar arti pulang
meski bukan kepada keluarga,
melainkan kepada seseorang
yang peduli tanpa syarat.

Terima kasih, Guru—
rumah terbaik kami selain keluarga.

23. Hujan yang Menumbuhkan
Engkau adalah hujan
yang menumbuhkan benih masa depan.
Tetes-tetes ilmumu
membasahi tanah pikiran kami.

Kami tumbuh tak seragam,
tapi engkau tetap merawat kami semua.
Tak ada yang kau tinggalkan,
tak ada yang kau bedakan.

Selamat Hari Guru—
teruslah menjadi hujan
yang menumbuhkan peradaban.

24. Guru, Penjaga Api Kecil
Di dada kami ada api kecil
yang hampir padam karena ragu.
Engkau datang dan meniupnya perlahan,
hingga api itu menyala kembali.

Engkau ajarkan bahwa semangat
tak selalu harus besar.
Cukup dijaga, cukup disayangi,
maka ia akan tumbuh sendiri.

Hari ini api itu menyala untukmu, Guru.

25. Langkah yang Kau Arahkan
Setiap langkah kami dulu goyah,
namun kau arahkan tanpa menggurui.
Engkau bukan hanya pengajar,
tetapi penuntun yang penuh empati.

Kami belajar berjalan
karena engkau percaya kami mampu.
Kepercayaan itu lebih kuat
dari seribu motivasi.

Selamat Hari Guru Nasional.
Terima kasih telah percaya pada langkah kecil kami.

26. Sebuah Nama dalam Kenangan
Nama guru mungkin tak selalu diingat,
tapi jasanya tinggal seumur hidup.
Dalam setiap keberhasilan kecil kami,
ada potongan ketulusanmu.

Engkau tak mencari pujian,
bahkan tak pernah meminta dikenang.
Namun di hati kami,
namamu tersimpan seperti doa.

Hari ini kami sebutkan namamu
dengan penuh hormat dan syukur.

27. Tangan yang Tak Pernah Melepas
Engkau menggenggam tangan kami
saat langkah pertama terasa menakutkan.
Tanganmu hangat,
dan tak pernah melepas sebelum kami siap.

Engkau tahu kapan harus mendorong,
kapan harus menahan,
dan kapan harus membiarkan kami mencoba sendiri.

Kasihmu adalah arah,
bimbinganmu adalah keberanian.

28. Kepada Guru yang Tak Kami Mengerti Dulu
Dulu kami tak mengerti
mengapa engkau begitu keras.
Kami merasa marah,
kami merasa dipaksa.

Namun hari ini kami paham—
kerasmu adalah bentuk cinta,
bimbinganmu adalah perlindungan.

Terima kasih, Guru,
karena cintamu tidak selalu manis,
tapi selalu tepat.

29. Guru, Ladang yang Tak Pernah Kosong
Engkau menanam setiap hari—
harapan, nilai, dan akhlak.
Meski tak semua tumbuh cepat,
engkau tetap merawat dengan setia.

Ladangmu tak pernah kosong,
karena selalu ada generasi baru
yang menunggu disentuh oleh ilmumu.

Selamat Hari Guru, penanam abadi.

30. Matahari yang Tidak Memilih
Engkau seperti matahari—
memberi cahaya kepada semua
tanpa memilih siapa yang layak.

Dalam terikmu ada kemurahan,
dalam hangatmu ada ketulusan.
Kami tumbuh dalam sinarmu
tanpa sadar betapa berharganya dirimu.

Hari Guru ini adalah milikmu,
Matahari dalam hidup kami.

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Baca Juga
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved