Berita Nasional Terkini

Viral Pernyataan Zulfikar Arse Sadikin, Legislator Golkar Sebut Anggota DPR Sulit Dapat Uang Halal

Pernyataan Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Zulfikar Arse Sadikin, mendadak viral dan memicu perbincangan publik. 

KOMPAS.com/Nawir Arsyad Akbar
PERNYATAAN LEGISLATOR VIRAL - Wakil Ketua Komisi II DPR Zulfikar Arse Sadikin saat ditemui di Tavia Heritage Hotel, Jakarta, Kamis (31/7/2025). Pernyataan Zulfikar Arse Sadikin viral, sebut anggota DPR sulit cari uang halal (KOMPAS.com/Nawir Arsyad Akbar) 

TRIBUNKALTIM.CO - Pernyataan Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Zulfikar Arse Sadikin, mendadak viral dan memicu perbincangan publik. 

Dalam sebuah diskusi yang digelar oleh Indonesia Corruption Watch (ICW), Zulfikar Arse Sadikin secara terbuka mengaku bahwa menjadi politisi atau anggota DPR RI membuatnya sulit memperoleh uang halal. 

Adapun Indonesia Corruption Watch (ICW), sebuah organisasi nonpemerintah yang memiliki misi mengawasi dan melaporkan tindakan korupsi di Indonesia.

Diskusi tersebut bertajuk Dari Pembiayaan Partai hingga Kampanye Pemilu: Segudang PR Pembenahan Korupsi Politik yang diunggah di kanal YouTube Sahabat ICW, Senin (11/8/2025).

Baca juga: Viral Bidan Berenang Seberangi Sungai demi Pasien, Prabowo Siapkan Rp26,5 M untuk Bangun Akses Warga

Ungkapan ini sontak menjadi sorotan, mengingat posisi strategisnya di parlemen dan reputasinya sebagai aktivis sejak masa kuliah.

“Jangankan di organisasi, di keluarga aja, saya pun enggak semuanya terus terang itu soal duit. Aduh, dari mana dapatnya gitu ya. Yang penting istri sama anak tercukupi kan gitu,” ujar Zulfikar dalam diskusi bertajuk Dari Pembiayaan Partai hingga Kampanye Pemilu: Segudang PR Pembenahan Korupsi Politik, yang diunggah di kanal YouTube Sahabat ICW, Senin (11/8/2025).

Zulfikar menegaskan bahwa meski prosesnya sulit, ia tetap berusaha memastikan pendapatannya diperoleh secara halal.

 “Hanya kita bisa pastikan cara mendapatkannya itu ya berusaha betul halalan thyyiban, walaupun itu sulit ya. Sulit, sulit, sulit, sulit. Ya mungkin ya, inilah kehidupan dunia, tapi tetap kita berusaha untuk kita bertanggung jawab,” tandasnya.

Halalan thayyiban merujuk pada sesuatu yang tidak hanya halal secara hukum agama, tetapi juga baik secara kualitas dan manfaatnya.

Dalam konteks rezeki atau pendapatan, istilah ini menekankan bahwa uang atau harta yang diperoleh harus berasal dari cara yang sah dan juga tidak merugikan orang lain, serta digunakan untuk hal-hal yang membawa kebaikan. 

Korupsi: Bukan Sekadar Politik, Tapi Budaya yang Meluas

Dalam diskusi tersebut, Zulfikar juga mengangkat isu perilaku korupsi yang menurutnya tidak hanya terjadi di dunia politik, tetapi meresap ke berbagai sektor kehidupan. 

Ia menyebut bahwa praktik manipulatif dan fiktif sudah menjadi kebiasaan sejak masa mahasiswa.

“Kalau soal perilaku korup itu tidak hanya di politik kita. Ini di hampir semua sektor memang perilaku kita ya seperti itulah umumnya. Dimulai dari yang kecil-kecil, yang manipulasi, yang fiktif, bahkan sejak mahasiswa itu,” ungkapnya.

Perilaku korupsi sendiri dapat dipahami sebagai tindakan penyalahgunaan kekuasaan atau jabatan untuk keuntungan pribadi, yang meliputi manipulasi laporan, penggelapan dana, hingga gratifikasi.

Gratifikasi adalah bentuk pemberian dalam arti luas yang diterima oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara, baik berupa uang, barang, diskon, komisi, fasilitas, maupun layanan lainnya, yang diberikan secara langsung maupun tidak langsung, dengan atau tanpa permintaan.

Zulfikar mengaku pernah mencoba menerapkan akuntabilitas keuangan saat berorganisasi, bahkan untuk pengeluaran sekecil tusuk gigi.

“Ada yang mau nuruti itu, sampai dapat duit sepeser pun dilaporkan dan dibelikan tusuk gigi pun dilaporkan itu oleh junior kita, dalam rangka mendidik supaya ke depannya kita terbiasa dengan akuntabilitas keuangan,” imbuhnya.

Baca juga: Legislator Kaltim di DPR RI Bantah Upaya Kudeta Bahlil Lewat Munaslub Golkar, Hetifah: Nggak Ada Itu

Tugas Wakil Ketua Komisi II DPR RI: Mengawal Pemerintahan dan Aparatur Negara

Sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Zulfikar memiliki beberapa tanggung jawab utama, termasuk mewakili Ketua Komisi dalam memimpin rapat, menyelenggarakan kegiatan komisi, serta mengawasi dan membahas berbagai isu terkait bidang yang menjadi lingkup kerja Komisi II.

Berikut sosok Zulfikar Arse Sadikin:

Zulfikar Arse Sadikin, S.I.P., M.Si. adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) periode 2024 - 2029 dari Fraksi Partai Golkar yang saat ini menduduki posisi Wakil Ketua Komisi II DPR RI.

Komisi II DPR RI bertugas di bidang pemerintah dalam negeri, pertanahan, dan pemberdayaan aparatur.

Sebagai legislator, ia mewakili daerah pemilihan (dapil) JAWA TIMUR III yang meliputi Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Situbondo.

Pria yang lahir di Yogyakarta, 28 Oktober 1975 ini menempuh studi program sarjana di jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1993-2003.

Pada 2003, ia melanjutkan studi program pascasarjana Magister Ilmu Politik di Universitas Indonesia (UI) dan lulus tiga tahun kemudian, yakni pada 2006, sebagaimana dikutip dari profil LinkedIn-nya.

Mengenai kehidupan pribadinya, Zulfikar menikah dengan Nina Damayanti.

Bang Zul, sapaan akrab Zulfikar Arse Sadikin, bukanlah sosok yang baru di Partai Golongan Karya (Golkar).

Pada 2008-2009, ia menjadi manajer kampanye calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Golkar yaitu Zainudin Amali yang kemudian terpilih dari Dapil Jatim VI (Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri). 

Lalu, ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar pada periode 2014-2019, dikutip dari laman en.dpr.go.id.

Selanjutnya, ia menempati Departemen Pemenangan Pemilihan Umum (Pemilu) Partai Golkar Jawa Timur selama dua tahun, yakni pada 2017-2019.

Ia pun menduduki Departemen Kaderisasi dan Keanggotaan DPP Golkar pada 2016-2019.

Di DPR RI, ia juga memiliki rekam jejak cukup mumpuni sebelum menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR RI.

Dia pernah menjadi Tenaga Ahli Fraksi Partai Golkar pada 2010-2014 dan 2014-2019, serta anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur III juga pada periode 2019-2024.

Zulfikar Arse Sadikin juga pernah mengenyam pengalaman di sejumlah organisasi seperti berikut.

Ketua Forum Komunikasi Mahasiswa Tulungagung 1996-1997
Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) 2004-2006
Ketua Majelis Sinergi Kalam Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (MASIKA ICMI) Pusat 2006 - 2009
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Generasi Muda Gabungan Rakyat Karya Indonesia (GM GAKARI) 2007-2012
DEPT PPK Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO 1957) 2014 - 2019
Dalam kariernya, Zulfikar juga pernah bekerja di Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) dan Institute for Democracy and Walfarism (IDW).

Staf Sekretariat Program Pengembangan Kecamatan (PPK) Ditjen Penggerak Membangun Desa (Ditjen PMD) di Kemendagri RI 2008-2008 
Direktur Institute for Democracy and Walfarism (IDW) 2007-2012

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Zulfikar Arse Sadikin, Legislator Golkar yang Berkata Anggota DPR Sulit Dapat Uang Halal

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved