Berita Viral

Pernyataan Dokter Syahpri yang Bikin Keluarga Pasien RSUD Sekayu Emosi dan Viral Paksa Buka Masker

Kini, keluarga pasien VIP mengaku tersulut emosi karena dokter Syahpri yang berlaku kasar lebih dulu.

Instagram @perawat_peduli_palembang
DOKTER RSUD SEKAYU - Sebuah video menunjukkan seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, dimarahi oleh keluarga pasien dan dipaksa membuka masker, viral di media sosial. Keluarga pasien VIP ungkap sang dokter berlaku kasar lebih dulu yang membuatnya emosi (Instagram @perawat_peduli_palembang) 

TRIBUNKALTIM.CO - Insiden antara dokter spesialis ginjal Syahpri Putra Wangsa dan keluarga pasien di RSUD Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, terus bergulir dan menyita perhatian publik. 

Video berdurasi 41 detik yang memperlihatkan dokter dimaki-maki dan dipaksa membuka masker oleh keluarga pasien viral di media sosial, memicu perdebatan tentang etika pelayanan, hak tenaga medis, dan ekspektasi pasien VIP.

Kini, keluarga pasien VIP mengaku tersulut emosi karena dokter Syahpri yang berlaku kasar lebih dulu.

Pasien VIP adalah pasien yang memilih layanan premium di rumah sakit, termasuk fasilitas kamar eksklusif dan harapan akan pelayanan lebih cepat.

RSUD Sekayu terletak di Jalan Merdeka No. 1, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. 

Baca juga: Keluarga Pasien Bersalaman dengan Dokter RSUD Sekayu Usai Viral Paksa Buka Masker, Hukum Tetap Jalan

Jaraknya sekitar 130 kilometer dari Kota Palembang, ibu kota provinsi, atau sekitar 3 jam perjalanan darat. 

Rumah sakit ini merupakan fasilitas kesehatan utama di wilayah Muba dan melayani pasien dari berbagai latar belakang, termasuk pasien umum, BPJS, dan VIP.

dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD-KGH, FINASIM, adalah dokter spesialis penyakit dalam dengan subspesialisasi ginjal dan hipertensi (nefrologi). 

Ia menyandang gelar Konsultan Nefrologi sejak Oktober 2024 dan merupakan satu dari hanya 110 dokter subspesialis ginjal di Indonesia2. Pendidikan kedokterannya ditempuh di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan spesialisasinya di Universitas Sriwijaya, Palembang.

Kronologi Kasus: Dari Visit Pasien ke Viral

Peristiwa bermula pada Selasa, 12 Agustus 2025, saat dokter Syahpri melakukan visit ke ruang VIP RSUD Sekayu. Pasien yang dirawat adalah seorang lansia bernama Rita, ibu dari Ismed Saputrawijaya.

Ia didiagnosa mengalami komplikasi diabetes dan dicurigai mengidap tuberkulosis (TBC), berdasarkan hasil rontgen yang menunjukkan bercak di paru-paru.

TBC adalah penyakit infeksius yang menyerang paru-paru dan dapat menular melalui udara. Penanganannya memerlukan pemeriksaan dahak, rontgen, dan protokol ketat, termasuk penggunaan masker oleh tenaga medis

Keluarga pasien, yang telah membayar layanan VIP, merasa kecewa karena penanganan dianggap lambat. 

Mereka mengeluhkan harus menunggu hingga lima hari untuk tindakan medis lanjutan. Ketika Ismed bertanya apakah ada cara lebih cepat, ia mengaku mendapat respons yang dianggap tidak empatik dari dokter Syahpri.

“Kamu sabar, kamu jangan enggak bersyukur,” ujar Syahpri sambil melotot, menurut pengakuan Ismed

Situasi memanas, dan dalam video yang beredar, terlihat keluarga pasien memaksa dokter membuka masker medisnya. Padahal, menurut SOP rumah sakit, masker wajib digunakan di ruang perawatan pasien infeksius, terutama dengan indikasi TBC

Polemik Rekaman CCTV dan Persepsi Publik

Keluarga pasien meminta rekaman CCTV untuk menunjukkan kronologi lengkap. Menurut Ismed, video yang viral hanya menampilkan potongan kejadian yang membuat mereka tampak emosional.

Namun, akses terhadap rekaman CCTV belum diberikan, bahkan disebut “disambar petir” oleh petugas keamanan.

“Kalau CCTV dibuka, publik bisa melihat bagaimana awalnya,” kata Ismed

Mediasi dan Permintaan Maaf

Mediasi dilakukan pada Rabu, 14 Agustus 2025, di RSUD Sekayu, Sumatera Selatan. Dalam pertemuan tersebut, keluarga pasien menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada dokter Syahpri dan manajemen rumah sakit.

“Saya terlebih dahulu memohon maaf atas terjadinya video yang viral kemarin,” ucap Ismed dalam video yang diunggah akun Instagram @perawat_peduli_palembang.

Momen berjabat tangan antara dokter dan keluarga pasien juga terekam dalam unggahan @pesonamuba.official, menunjukkan upaya damai secara kekeluargaan.

Proses Hukum Tetap Berjalan

Meski mediasi telah dilakukan, Plt Direktur RSUD Sekayu, drg Dina Krisnawati Oktaviani, menegaskan bahwa proses hukum tetap berjalan. Hal ini ditegaskan pula oleh Kapolres Musi Banyuasin, AKBP God Parlasro Sinaga.

“Selama belum ada perdamaian, proses hukum tetap berjalan,” ujarnya.

Dokter Syahpri telah melaporkan insiden tersebut ke polisi pada Rabu, 13 Agustus 2025.

Ia menegaskan bahwa langkah hukum diambil bukan hanya untuk dirinya, tetapi demi melindungi seluruh tenaga kesehatan di Indonesia.

“Jangan sampai terjadi Syahpri yang lain. Kita harus menentukan sikap, harus tegas,” tegasnya.

Komisi III DPR Desak Polri Usut

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengecam keras aksi intimidasi yang dialami dr. Syahpri Putra Wangsa, dokter spesialis RSUD Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Dia meminta polisi segera bertindak tegas terhadap keluarga pasien, yang diduga melakukan ancaman dan kekerasan verbal terhadap dokter tersebut.

“Dokter dan tenaga medis bekerja sesuai aturan dan prosedur yang ketat. Tidak bisa dipaksa dan diatur seenaknya, apalagi sampai diancam. Saya minta polisi segera panggil keluarga pasien yang melakukan pengancaman, beri sanksi tegas," kata Sahroni, kepada wartawan, Sabtu (16/8/2025).

"Jadikan pelajaran agar publik kita tidak seenaknya mengintimidasi nakes yang sedang bertugas. Mereka harus bisa menjalankan tugas dengan tenang. Dan kalau terbukti ada kekerasan fisik sekecil apapun, saya minta polisi langsung proses hukum semua yang terlibat,” imbuhnya.

Respons Dokter Tirta

Soal kasus dokter Syahpri di RSUD Sekayu, Sumatera Selatan yang viral dipaksa membuka masker oleh keluar pasien, ternyata turut mengundang perhatian Dokter Tirta.

Dokter sekaligus influencer tersebut bereaksi saat mengetahui dugaan kasus intimdiasi terhadap rekan dokter seprofesinya tersebut.

Dokter Tirta menilai perlakuan keluarga pasien kepada dr Syahpri Putra Wangsa itu tidak pantas.

Menanggapi kasus tersebut, dokter yang memiliki nama lengkap Tirta Mandira Hudhi ini murka.

Bahkan, Dokter Tirta menantang keluarga pasien yang bertindak tak pantas untuk balapan lari hingga bertarung MMA.

Sebagai sesama tenaga medis, dr Tirta mengaku kecewa terhadap insiden tersebut. 

Tirta menilai sikap Dokter Syahpri sudah sesuai prosedur. 

"Protokol yang dilakukan sejawat saya itu sudah benar, sangat benar. Kalau ada keluhan, salurkan lewat jalur resmi, bukan dengan emosi atau memukul dokter," katanya pada Jumat (15/8/2025). 

Semestinya, kata Tirta, keluhan soal antrean atau administrasi disampaikan melalui media resmi rumah sakit seperti kotak kritik dan saran atau humas. 

dr Tirta lalu menyindir keras aksi keluarga pasien tersebut. 

Bahkan, dr Tirta berandai jika perlakuan kasar itu dialaminya, ia akan balik menyerang. 

"Kalau saya yang dipukul, mending sparing MMA tapi enggak ada rule. Nanti tukang parkir ikut, sekuriti ikut. Yang kasihan pasiennya," ujarnya. 

Mengenai persoalan antrean atau administrasi asuransi sebenarnya masyarakat bisa menyalurkan keluhannya lewat media pengaduan resmi di rumah sakit tersebut. 

"Kalau melampiaskan emosi dengan memukul atau narik kerah dokter dan nantang dokternya itu bisa berujung ke masalah hukum yang panjang," katanya. 

Dokter Tirta pun melayangkan sindiran ke pelaku yang memaki-maki hingga membuka paksa masker Dokter Syahpri. 

Dengan gaya khasnya yang ceplas ceplos, ia menantang pelaku untuk berlari nyaris half marathon. 

"Kalau saya digituin, mungkin saya 'puh' (gerakan meludah). Atau malah saya ajak lari 20 KM. Kalau senior saya yang jago tinju dipukulin, mak bleng itu," ujarnya. 

Ia mendukung penuh proses hukum kasus ini agar menjadi pelajaran atau efek jera bagi pelaku. 

"Jangan sampai kejadian ini terulang lagi. Kendalikan emosi, karena tujuan kita sama, pasien cepet sembuh," pungkasnya. 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Keluarga Pasien Sebut Dokter Syahpri Melotot dan Bilang ‘Jangan Gak Bersyukur’ di RSUD Sekayu

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Respons Dokter Tirta Soal Kasus Dokter Dipaksa Buka Masker Keluarga Pasien, Tantang Pelaku Tarung

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Komisi III DPR Desak Polri Usut Dugaan Intimidasi terhadap Dokter RSUD Sekayu

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved