Aksi Demonstrasi di Pati

7 Fakta Demo Pati, Aksi Jilid II Batal Digelar, Alasan Inisiator Damai dengan Bupati Pati Sudewo

7 fakta demo Pati. Aksi jilid II batal digelar, alasan inisiator damai dengan Bupati Pati, Sudewo.

|
Editor: Amalia Husnul A
Tribunjateng.com/Mazka Hauzan
AKSI DEMO PATI - Bupati Pati, Sudewo dilempar sandal hingga air mineral saat menemui massa pendemo di alun-alun Pati, Rabu (13/8/2025). 7 fakta demo Pati. Aksi jilid II batal digelar, alasan inisiator damai dengan Bupati Pati, Sudewo. (Tribunjateng.com/Mazka Hauzan) 

TRIBUNKALTIM.CO - Demo besar-besaran Pati, Rabu (13/8/2025) berujung pembentukan pansus DPRD untuk pemakzulan Bupati Pati Sudewo

Usai demo Pati pekan lalu, kabarnya massa masyarakat akan kembali berunjuk rasa pada 25 Agustus 2025 untuk menuntut Bupati Pati, Sudewo lengser.

Namun, kabar terbaru demo Pati jilid II ini urung digelar. 

Berikut tiga fakta terbaru demo Pati:

Baca juga: Deretan Fakta Terbaru Usai Bupati Pati Sudewo Didemo, Kini Sakit hingga Terancam Dimakzulkan

  1. Demo Pati Jilid II batal digelar

Inisiator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB), Ahmad Husein membatalkan rencananya untuk kembali berunjuk rasa pada 25 Agustus 2025.

Padahal, baru saja pada Senin (18/8/2025), Husein mengatakan bakal kembali menggelar unjuk rasa besar-besaran pada 25 Agustus 2025. 

 Dia bahkan sesumbar bakal mendatangkan 50 ribu orang untuk mendesak DPRD Kabupaten Pati segera menuntaskan pembahasan Pansus Hak Angket untuk memakzulkan Sudewo.

Pada aksi demo tersebut, Ahmad Husein berencana menggunakan nama Aliansi Masyarakat Pati Timur Bersatu.

Sebab, sebelumnya AMPB yang diwakili Supriyono alias Botok dan Teguh Istiyanto sudah menandatangani perjanjian dengan Polresta Pati untuk tidak menggelar demo selama proses Pansus Hak Angket bergulir di DPRD.

Hanya berselang sehari, rencana itu dia batalkan.

2. Ditunggangi Kepentingan Politik

Husein bahkan menyatakan telah melepaskan diri dari sebagian kelompok yang saat ini masih mengawal proses Pansus Hak Angket dengan mendirikan posko di depan Gedung DPRD Kabupaten Pati.

 “Sudah batal, saya sudah tidak berkecimpung di sana lagi dan masyarakat sudah saya kasih tahu, 25 batal."

"Pertimbangannya, semakin saya lihat, orang-orang itu semakin melenceng jauh."

"Kayak-kayak ditunggangi politik."

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved