Breaking News

Berita Nasional Terkini

Whoosh Rugi Triliunan, DPR RI Tanya soal Utang Kereta Cepat, Direktur Utama KAI: Ini Bom Waktu

Whoosh tekor triliunan Rupiah, anggota DPR RI ramai-ramai tanya soal utang kereta cepat, Bos KAI: Ini bom waktu.

Kompas.com/Faqih Rohman Syafei
KERETA CEPAT WHOOSH - Potret Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Minggu (17/9/2023). Whoosh tekor triliunan Rupiah, anggota DPR RI ramai-ramai tanya soal utang kereta cepat, Bos KAI: Ini bom waktu.(Kompas.com/Faqih Rohman Syafei) 

Dalam Laporan Keuangan PT Kereta Api Indonesia (Persero) per 30 Juni 2025 (unaudited) yang dipublikasikan di situs resminya, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia atau PT PSBI sebagai entitas anak usaha KAI, mencatatkan kerugian hingga Rp 4,195 triliun pada 2024.

Baca juga: Whoosh Rugi Rp1,62 Triliun di 2025, Empat BUMN Ikut Tanggung Renteng Kerugian Kereta Cepat

Kerugian terus berlanjut di tahun ini. Sepanjang semester I-2025, PT PSBI juga merugi sebesar Rp 1,625 triliun. 

PT PSBI merupakan pemegang saham mayoritas di PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Kerugian yang diderita KCIC, termasuk pembayaran utang, harus ditanggung PT PSBI sebagai pemegang saham.

Imbasnya, keuangan 4 BUMN Indonesia yang jadi pemegang saham PT PSBI, ikut menanggung beban kerugian triliunan tersebut. 

PT PSBI adalah perusahaan patungan empat BUMN Indonesia yang terlibat dalam proyek Kereta Cepat Whoosh.

PT KAI sebagai pemimpin konsorsium, memegang saham terbanyak 58,53 persen di PT PSBI setelah mendapat penugasan pemerintah.

Pemegang saham lainnya PT PSBI adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA menggenggam saham 33,36 persen, PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebesar 7,08 persen, dan PTPN VIII sebesar 1,03 persen. 

Sementara dari pihak China, bergabung lima perusahaan dalam konsorsium China Railway meliputi China Railway International Company Limited, China Railway Group Limited, Sinohydro Corporation Limited, CRRC Corporation Limited, serta China Railway Signal and Communication Corp. Dua konsorsium dari masing-masing negara, China Railway dan PT PSBI, kemudian membentuk PT KCIC.

PT PSBI sebagai perwakilan pihak Indonesia memegang 60 persen saham KCIC, sedangkan 40 persen sisanya dikuasai konsorsium China.

Dicecar DPR

Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Emarini menyatakan bahwa seharusnya kinerja KAI tergolong moncer. 

Namun, sayangnya utang kereta cepat Whoosh belum terselesaikan.

“Kereta Api sebenarnya tinggi, bisa laba, tapi karena punya Whoosh jadinya defisit,” ujarnya.

Hal tersebut juga diamini oleh anggota Komisi VI lainnya, Darmadi Durianto.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved