Berita Nasional Terkini

7 Fakta Dwi Hartono, Diduga Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Dikenal Sebagai Pengusaha dan Motivator

7 fakta Dwi Hartono, diduga otak pembunuhan Kacab Bank BUMN, dikenal sebagai pengusaha dan motivator.

(Dokumentasi: Subdit Jatanras Polda Metro Jaya)
PEMBUNUH KACAB BANK - Foto Empat orang aktor intelektual kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN yang ditangkap oleh Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Minggu (24/8/2025). (Dokumentasi: Subdit Jatanras Polda Metro Jaya) 

TRIBUNKALTIM.CO -  Polisi telah berhasil menangkap 8 orang pelaku kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37).

Delapan orang tersebut juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Empat pelaku pertama, yakni AT, RS, RAH, dan RW, ditangkap pada Kamis (21/8/2025) di dua lokasi yang berbeda.

Empat tersangka berikutnya, seperti dilansir Kompas.com adalah C, DH, YJ, dan AA. 

Mereka ditangkap dalam operasi lanjutan di tempat yang berbeda.

Kini beredar di sosial media wajah Dwi Hartono (DH), pria yang diduga menjadi otak pembunuhan Kacab pembantu Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.

Baca juga: Terungkap Peran 8 Tersangka Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Dirut Ungkap Dugaan Motif

Dwi Hartono alias DH disebut - sebut merupakan seorang pengusaha hingga motivator, dirinya ditangkap bersama dengan dua terduga tersangka lainnya YJ dan AA, di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/8/2025).

Sebelumnya jasad korban, Mohamad Ilham Pradipta ditemukan dalam kondisi kaki dan mata terlilit lakban, di area persawahan wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/8/2025).

Penemuan jasad Ilham Pradipta terjadi usai viralnya video penculikan korban di parkiran sebuah supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).   

Dwi Hartono pun disebut-sebut sebagai otak aksi penculikan hingga pembunuhan Ilham Pradipta.

Lantas berikut 7 fakta Dwi Hartono:

1. Ditangkap Tanpa Perlawanan

Penangkapan Dwi Hartono dan dua pelaku lainnya dilakukan di Solo, Jawa Tengah.

Dirinya ditangkap bersama dengan YJ dan AA tanpa perlawanan.

Penangkapan tersebut dilakukan oleh tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang dan Polres Demak pada pukul 20.15 WIB.

Sementara pelaku lainnya, yakni pria berinisial C ditangkap di lokasi berbeda, yakni di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara pukul 15.30 WIB, Minggu (24/8/2025).

"Benar," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim dikutip TribunnewsBogor.com.

Sebelumnya polisi juga telah menangkap 4 pelaku penculikan Ilham Pradipta.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Resa Fiardi Marasabessy mengatakan, empat pelaku itu masing-masing berinisal AT, RS, RAH, dan RW.

Tiga orang awal ditangkap di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat.

Sementara nama terakhir ditangkap di bandara wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Update Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Aktor Intelektual Akhirnya Ditangkap di Solo dan PIK

2. Dwi Hartono Dikenal sebagai Pengusaha

Dwi Hartono atau dikenal Klan Hartono dikenal sebagai seorang pengusaha.

Dirinya memiliki akun Instagram bernama Klan Hartono, pun dengan TikTok dan Youtube.

Dalam setiap bio nya, Hartono menuliskan profesinya sebagai pengusaha property, perkebunan, trading, pendidikan, E-Commerce, fashion dan skin care, mengutip TribunnewsBogor.com.

Merangkum berbagai sumber, Dwi Hartono lahir 6 Oktober 1985 di Lahat Sumatera Selatan.

Ia sudah merambah ke dunia wirausaha sejak duduk di bangku kuliah.

Hartono merintis karier dari membuat warung internet (warnet), rental game online, Play Station, coffee shop sampai warung tegal (warteg).

Ia juga merupakan Founder dan Owner dari Guruku.com.

3. Dwi Hartono Dikenal sebagai Motivator

Tak hanya itu, Dwi Hartono juga dikenal sebagai seorang motivator.

Terlihat di akun YouTube dirinya Klan Hartono.

Tampak di beberapa kontennya berisi soal tips dan trik termasuk untuk bisnis hingga lainnya.

4. Punya Ponsel Puluhan

Dalam interogasinya, Hartono ternyata memiliki banyak handphone.

"Mana, mana HP-nya mana. HP apa ? Cepet kamu jangan berlama-lama," kata polisi dikutip dari Youtube Jacklyn Choppers.

"Iya bang, iya bang," jawab pelaku.

"Bentar Dan (Komandan) saya ambil dulu."

"Handphonenya berapa ?" tanya Jacklyn Chopper.

"Banyak, 20 lebih," jawab polisi.

5. Pernah Beri Beasiswa ke Korban Rudapaksa

Dwi Hartono pernah memberikan beasiswa pendidikan pada NA, siswi SMP yang merupakan korban rudapaksa dan penyekapan di Kabupaten Lampung Utara.

NA disekap selama tiga hari oleh kawanan pelaku yang berjumlah 10 orang.

Bersama pengacara ternama Hotman Paris, Dwi Hartono memberi pernyataan dan kesiapan menyalurkan beasiswa bagi korban sampai ia menempuh jenjang pendidikan tinggi S1 dan S2.

“Saya atas nama pribadi dan Hartono Foundation akan memberikan beasiswa sampai S1. Adapun nanti apabila keluarga atau Bang Hotman merekomendasikan S1 hukum, biar kedepan bisa sukses seperti Bang Hotman, maka kami siap memberi beasiswa sampai S2 sekalipun,” ujar Dwi Hartono saat menggelar konferensi pers di Restoran Hotmen, akhir pekan lalu.

Dukungan moril dan materil berupa beasiswa pendidikan ini, menurut Dwi, diyakini mampu menjadi bekal bagi korban untuk meniti masa depan.

“Kita tahu bahwa pendidikan tidak 100 persen menjamin orang menjadi sukses. Namun dengan pendidikan, kita yakin bahwa orang akan memiliki pengaruh besar untuk menjadi sukses,” imbuh pengusaha yang tinggal di Cibubur ini.

Baca juga: Alasan Polisi Yakin Ada Aktor Intelektual di Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Kini Diburu

6. Punya Rumah Mewah di Bogor

Berdasarkan informasi yang beredar, Dwi Hartono  dikabarkan tinggal di wilayah Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Kediaman pribadi Dwi Hartono disebut berada di kawasan Kompleks Perumahan Kota Wisata tepatnya di Jalan San Fransisco, Blok Q1 No. 8 dan 9, mengutip TribunnewsBogor.com.

Dari pantauan TribunnewsBogor.com, rumah tersebut berada di pinggir jalan yang menjadi akses utama.

Kedua bangunan mewah dengan cat putih tersebut nampak sepi dari aktivitas.

Pagar berwarna emas yang tinggi tertutup rapat dengan lampu yang dibiarkan menyala meski di siang hari.

Menurut salah satu petugas keamanan yang ditemui sekitar lokasi, bangunan tersebut saat ini dalam keadaan kosong.

Namun petugas keamanan perumahan mengaku tidak tahu sejak kapan bangunan tersebut dikosongkan.

"Udah kosong. Regu saya ini baru masuk hari ini, gak tau juga (kosong sejak kapan)," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com di pos penjagaan, Senin (25/8/2025).

7. Peran tersangka kasus pembunuhan Kacab Bank BUMN 

Sejauh ini, belum ada keterangan secara rinci mengenai peran masing-masing tersangka yang telah ditetapkan.

Namun, menurut keterangan polisi, delapan tersangka terbagi menjadi dua kelompok, yakni empat orang sebagai eksekutor dan empat lainnya sebagai aktor intelektual.

Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Charles Bagaisar, menyebut tersangka AT, RS, RAH, dan RW bertindak sebagai penculik.

“Baru interogasi awal, tetapi mereka (AT, RS, RAH, dan RW) sudah mengakui terkait pengambilan atau penculikan korban dari supermarket di Pasar Rebo,” kata AKP Charles, Jumat (22/8/2025).

Sementara C, DH, YJ, dan AA sebagai aktor intelektual kasus penculikan dan pembunuhan Kacab Bank BUMN, Ilham.

“Benar (C, DH, YJ, dan AA aktor intelektual),” kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim saat dikonfirmasi, Minggu (24/8/2025).

Meski begitu, ia menegaskan penyidik masih mendalami secara intensif peran dari masing-masing tersangka.

Selain itu, polisi juga masih menelusuri sosok “bos” yang sempat disebut para pelaku dan diduga berada di Surabaya, Jawa Timur.

Pelaku mengaku mendapat perintah dari seseorang di Surabaya, Jawa Timur, untuk menempati rumah di Jalan Johar Baru III No.42, RT 05/RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Punya Banyak Bisnis, Pengusaha Jadi Aktor Intelektual di Balik Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN dan  Diduga Jadi Otak Pelaku Pembunuhan Kepala Cabang Bank, Begini Penampakan Rumah Mewah Pelaku di Bogor

 

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved