Berita Nasional Terkini
Setelah Eko Patrio, Kini Uya Kuya Minta Maaf karena Joget di DPR, Tidak Bermaksud Meledek
Setelah Eko Patrio, kini Uya Kuya minta maaf karena joget di DPR, tidak bermaksud meledek.
TRIBUNKALTIM.CO - Setelah Eko Patrio, kini Uya Kuya pun minta maaf karena joget di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 15 Agustus 2025 lalu.
Presenter sekaligus anggota Komisi X DPR RI, Uya Kuya, memberikan klarifikasi terkait aksinya berjoget.
Para anggota DPR berjoget usai penutupan Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Video anggota dewan berjoget pun viral. Kemudian menuai kecaman.
Video anggota DPR RI berjoget tersebut memicu kritikan keras dari warganet yang menilai perilaku itu tidak pantas, terutama di saat rakyat sedang menghadapi berbagai kesulitan.
Warganet mempertanyakan empati para wakil rakyat.
Baca juga: Demonstran di DPR Cari Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, dan Tagih Janji Puan Buka Pintu untuk Rakyat
Melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya pada Kamis (28/8/2025), Uya menegaskan, tindakannya semata-mata sebagai bentuk apresiasi terhadap penampilan musik, tanpa maksud meledek atau menyindir siapa pun.
“Tidak ada agenda tersembunyi, tidak ada maksud ngeledek, sama sekali tidak ada,” ujar Uya.
Ia menjelaskan, momen tersebut terjadi setelah acara resmi, termasuk pidato tahunan Presiden Prabowo Subianto, selesai dan ditutup.
Saat itu, mahasiswa Universitas Pertahanan (Unhan) membawakan lagu daerah “Gemu Fa Mi Re”, yang kemudian disambut antusias oleh beberapa legislator.
Menurut Uya, spontanitas dirinya dan sejumlah anggota dewan lain bergoyang hanyalah bentuk penghargaan kepada para pengisi acara.
“Goyang-goyang itu murni hanya untuk menghargai dan mengapresiasi para pemain musik yang sedang tampil. Tidak lebih, tidak kurang,” ujarnya.
Meski begitu, Uya tetap menyampaikan permohonan maaf jika aksinya dianggap menyinggung sebagian masyarakat.
“Atas nama pribadi, kalau joget-joget tersebut dianggap menyakiti, saya minta maaf. Tapi sekali lagi, tidak ada maksud sama sekali untuk menyakiti siapa pun,” katanya.
Baca juga: Kontroversi Anggota DPR Joget, Eko Patrio Tanggapi dengan Video Parodi, Uya Kuya: Lha Kita Artis
VIral joget di sidang tahunan MPR
Sebelumnya, aksi Uya Kuya bersama sejumlah legislator yang berjoget mengikuti iringan lagu “Gemu Fa Mi Re” dan “Sajojo” di ruang sidang paripurna menuai kritik warganet.
Banyak yang menilai tindakan itu kurang pantas dilakukan di ruang sidang, terlebih di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang masih sulit.
Menanggapi kritik, Ketua MPR Ahmad Muzani menyebut aksi tersebut hanyalah ekspresi spontan untuk mencairkan suasana setelah sidang resmi berakhir.
Ia menilai wajar jika orang ikut bergerak ketika mendengar musik dengan tempo riang.
Dalam penutup klarifikasinya, Uya berharap publik tidak lagi menarik narasi keliru dari peristiwa tersebut.
“Jangan sampai ada hoaks. Yuk, sama-sama saling menghargai,” ujarnya.
Dalam penutup videonya, Uya Kuya juga meminta publik untuk tidak membuat narasi palsu atau hoaks terkait peristiwa ini dan mengajak semua pihak untuk bisa saling menghargai.

Demonstran di DPR Cari Eko Patrio, Uya Kuya, dan Ahmad Sahroni
Demonstran di gedung DPR/MPR RI menyerukan tiga nama anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang beberapa hari terakhir menjadi sorotan masyarakat dalam aksi demo hari ini, Jumat (29/8/2025).
Ketiga anggota DPR tersebut adalah Ahmad Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya.
Ahmad Sahroni adalah anggota Komisi I dari Partai Nasdem. Ia baru saja dimutasi, setelah sebelumnya menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR RI.
Sedangkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari Partai PAN. Keduanya berangkat dari dunia entertainment.
Eko Patrio dikenal sebagai komedian, sedangkan Uya Kuya sebagai pesulap.
Di DPR, Eko menjabat Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.
Sedangkan Uya Kuya anggota Komisi X.
Baca juga: Demo Terkini: Massa vs Polisi di Mako Brimob, Petasan Dibalas Gas Air Mata, BEM Kepung Polda Metro
Massa demo itu lantas meneriakkan nama sejumlah anggota DPR melalui pengeras suara, mulai dari Ahmad Sahroni, Uya Kuya, hingga Eko Patrio.
Massa demo di depan Gedung DPR mencari-cari keberadaan anggota DPR yang berjoget pada saat Sidang Tahunan MPR 2025 kemarin.
"Woi pejabat-pejabat yang joget. Mana lu Uya Kuya, Eko Patrio, Sahroni?" seru para demonstran, Jumat (29/8/2025).
Nama Eko Patrio dan Uya Kuya dicari karena terkait video viral mereka saat joget-joget di gedung parlemen saat sidang Tahunan DPR/MPR RI, 15 Agustus 2025.
Sejumlah anggota DPR dari kalangan artis terlihat jelas begitu menikmati ketika berjoget tersebut, seperti di antaranya Eko Patrio, Uya Kuya, dan lain-lain.
Video anggota DPR RI berjoget tersebut memicu kritikan keras dari warganet yang menilai perilaku itu tidak pantas, terutama di saat rakyat sedang menghadapi berbagai kesulitan.
Warganet mempertanyakan empati para wakil rakyat.
Baca juga: Aksi Demo Memanas di Mana-mana, Pengamat Ingatkan DPR Tidak Sepelekan Tuntutan Rakyat
Sedangkan Ahmad Sahroni menuai kritikan setelah pernyataannya soal "tolol".
Anggota DPR dari Partai NasDem ini melontarkan kalimat yang kian memperkeruh suasana ketika menanggapi seruan “Bubarkan DPR” di media sosial.
“Catat nih, orang yang cuma mental bilang ‘bubarin DPR’, itu adalah orang tolol se-dunia,” ujar Sahroni dalam kunjungan kerja di Medan, Jumat (22/8/2025).
"Kenapa? Kita ini memang orang pintar semua? Enggak. Bodoh semua kita, tetapi ada tata cara kelola bagaimana menyampaikan kritik yang harus dievaluasi oleh kita," sambung Sahroni yang dijuluki Crazy Rich Tanjung Priok ini.
Ucapan itu sontak memicu gelombang kecaman baru karena Sahroni dinilai merendahkan rakyat yang tengah meluapkan kekecewaan.
Baca juga: Imbauan Presiden Prabowo untuk Masyarakat dan Situasi Terkini Demo di Mako Brimob Kwitang
Lalu, para demonstran menagih janji bahwa pintu DPR bakal dibuka lebar-lebar buat rakyat.
Mereka pun menyebut janji Ketua DPR RI Puan Maharani hanya janji palsu.
"Puan, dibuka yok lebar-lebar pintu DPR. Mana janjinya Puan yang bilang pintu dibuka lebar-lebar? Janji palsu," ucap mereka.
Sebelumnya Puan Maharani berkata akan membuka pintu untuk aspirasi rakyat.
Hal ini ia ucapkan sebagai janjinya setelah ditetapkan kembali sebagai Ketua DPR periode 2024-2029, Selasa (1/10/2024) malam.
"DPR akan membuka ruang pintu aspirasi rakyat selebar-lebarnya dan menampung aspirasi rakyat itu untuk kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan mekanisme yang ada di DPR," kata Politikus PDIP itu dalam konferensi pers di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024). (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.