Berita Nasional Terkini

Rekam Jejak Rahayu Saraswati, Dipuji Rocky Gerung karena Mundur dari DPR RI

Rekam jejak Rahayu Saraswati, dipuji Rocky Gerung karena mundur dari DPR RI.

Tribunnews.com/IST
RAHAYU SARASWATI MUNDUR - Rahayu Saraswati saat terpilih sebagai Ketua Umum Tidar, yang merupakan organisasi sayap Partai Gerindra yang berisi kader-kader muda partai tersebut pada Kongres IV Tidar di Jakarta, Sabtu (17/5/2025). Rocky Gerung puji Rahayu Saraswati, keponakan Prabowo yang mundur dari DPR usai merasa sakiti rakyat. (Tribunnews.com/IST) 

TRIBUNKALTIM.CO - Pengunduran diri Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI menjadi sorotan publik.

Keputusan ini diambil setelah pernyataan keponakan Presiden Prabowo Subianto tersebut dalam sebuah siniar (podcast) dinilai kontroversial dan memicu kritik luas.

Meskipun video yang beredar merupakan potongan dari rekaman yang lebih panjang, Rahayu memilih untuk mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban diri.

Baca juga: Sadar Ucapannya Melukai Hati, Alasan Rahayu Saraswati Mundur dari Anggota DPR RI

Polemik bermula dari pernyataan Rahayu Saraswati tentang isu lapangan kerja dalam sebuah siniar (podcast) berdurasi 42 menit. 

Namun, video yang viral hanyalah potongan berdurasi dua menit, yang membuatnya seolah-olah menyarankan kaum muda untuk tidak bergantung pada pemerintah dan mengupayakan keberhasilan secara mandiri.

Meskipun merasa ada pihak yang sengaja memotong videonya untuk memicu amarah publik, Rahayu tetap meminta maaf dan secara mengejutkan mengumumkan pengunduran dirinya melalui akun Instagram pribadinya pada Rabu, 10 September 2025.

Rocky Gerung Puji Sikap Rahayu: Etika dan Tanggung Jawab dalam Politik

Pengamat politik Rocky Gerung mengapresiasi langkah Rahayu Saraswati sebagai teladan baru dalam politik Indonesia.

Menurutnya, keputusan Rahayu menunjukkan sikap etis dan kesadaran diri yang sangat dibutuhkan oleh pejabat publik.

"Itu satu sikap etis yang mendorong Rahayu Saraswati berhenti dari keanggotaannya di DPR. Kita mulai memahami bahwa yang sungguh-sungguh hendak diutamakan adalah tadi sikap etis itu," ujar Rocky.

Lebih lanjut, Rocky menjelaskan bahwa tindakan Rahayu yang berani mengakui kesalahannya dan mengundurkan diri, alih-alih hanya meminta maaf, mencerminkan kualitas moral yang otentik.

Dia menyebut sikap ini sebagai "pedoman etik baru" di tengah pusaran politik yang sering kali mengabaikan harga diri.

Rocky menambahkan, "Itu sikap yang betul-betul otentik, sikap yang menunjukkan watak dan kualitas dari manusia."

Rocky Gerung berpendapat bahwa masyarakat mendambakan model pejabat yang mampu mengambil keputusan etis dari kesadaran diri, tanpa harus menunggu perintah partai atau tekanan publik.

Baca juga: Singgung Kasus Ijazah, Rocky Gerung Kasihan Lihat Jokowi Usai Wamenaker Immanuel Kena OTT KPK

Rahayu Saraswati dianggap telah memenuhi kriteria ini.

"Model semacam ini yang kita inginkan sebetulnya itu tanpa harus diperintah oleh partai, tanpa harus ditekan oleh rakyat, tetapi datang dari kesadaran diri," kata Rocky.

Menurutnya, meski kesalahan yang dibuat Rahayu mungkin hanya sekecil "sebutir pasir," ia merasa telah gagal mewakili kepentingan rakyat.

Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki tanggung jawab moral yang tinggi.

"Dia bisa minta maaf, tetapi sekaligus dia mengatakan karena saya bersalah, saya merasa saya menyakiti rakyat, maka saya berhenti," tutup Rocky.

Rocky menegaskan bahwa tindakan Rahayu bukan sekadar permohonan maaf, melainkan sebuah pernyataan pertanggungjawaban yang tulus dan berani.

Pernyataan Rahayu Saraswati di Podcast

Dalam pernyataan podcast sebelumnya, Rahayu mengatakan bahwa dirinya merupakan bagian generasi milenial yang memiliki pandangan agar tidak bersandar pada sektor pekerjaan yang sudah melalui masa otomasi.

Lalu dia mengajak anak muda menjadi pengusaha baik di bidang kuliner, fashion, multimedia, dan lainnya.

“Menurut saya, anak-anak muda, ayo kalian kalau punya kreativitas jadilah pengusaha, jadilah entrepreneur, daripada ngomel enggak ada kerjaan, bikin kerjaan buat teman-teman lu,” kata Rahayu.

Rahayu mengatakan bahwa terdapat banyak sektor yang bisa digarap anak muda dan tidak hanya bersandar pada sektor padat karya. 

Meski demikian, ia menyebut sejumlah industri besar seperti pangan dan hilirisasi yang menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto akan meningkat. 

“Jangan hanya bersandar, karena kalau masih bersandar kepada sektor-sektor padat karya dan bersandar kepada pemerintah untuk provide the jobs, kita masih di zaman kolonial berarti, yang di mana kita bersandar kepada si raja, dan si ratu, dan si priyayi untuk kasih kita kerjaan. No, kita sudah move on dari situ,” ujar Rahayu.

Setelah ucapannya itu menimbulkan kontroversial dan dikritik publik, Rahayu pun menyampaikan permohonan maaf dan mengatakan bahwa dirinya tidak berniat meremehkan rakyat, terutama para generasi muda.

“Tidak ada maksud maupun tujuan dari saya sama sekali untuk meremehkan bahkan merendahkan upaya dan usaha yang dilakukan oleh masyarakat, terutama anak-anak muda yang ingin berusaha, tetapi menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan,” kata Rahayu, Rabu.

Namun, Rahayu tetap menyarankan masyarakat agar menonton podcast tersebut secara utuh agar mengetahui apa inti dan maksud yang dia sampaikan saat itu.

“Saya berbicara dengan pembawa acara selama 42 menit lebih tentang berbagai isu. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui apa saja yang saya sampaikan secara menyeluruh, silakan menonton agar mendapatkan konteks dari apa yang saya sampaikan. Pernyataan saya diambil dari menit ke-25 sampai menit ke-27,” kata dia.

Rahayu juga menegaskan, pada dasarnya dia berniat ingin mendorong entrepreneurship, terutama di zaman transformasi digital yang membuka peluang seluas-luasnya di dunia ekonomi kreatif. 

Baca juga: Sadar Ucapannya Melukai Hati, Alasan Rahayu Saraswati Mundur dari Anggota DPR RI

Namun, kata-kata yang diungkapkan ternyata justru menyakiti banyak pihak, terutama kaum muda.

Rahayu pun menyadari sepenuhnya bahwa kesalahannya memang itu datang darinya.

“Saya paham bahwa kata-kata saya telah menyakiti banyak pihak, terutama yang saat ini masih berjuang untuk menghidupi keluarganya, bahkan untuk masih bisa bertahan hidup. Kesalahan sepenuhnya ada di saya."

"Oleh sebab itu, melalui pesan ini, saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahan saya. Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada fraksi Partai Gerindra,” tegasnya. 

Kendati demikian, Rahayu berharap masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan satu tugas terakhir, yaitu pembahasan dan pengesahan RUU Kepariwisataan yang merupakan produk legislasi di Komisi VII DPR RI. 

“Di kesempatan ini, izinkan saya untuk juga menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada semua masyarakat di Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu yang telah memilih saya dan memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjadi wakil Anda di periode ini. Saya mohon maaf jika saya telah mengecewakan Anda selama saya mengemban tugas ini,” jelasnya.

Selain itu, Rahayu juga memastikan bahwa dana yang dia peroleh dari dapilnya akan digunakan untuk membantu alat kesehatan, pelatihan usaha, hingga pemberdayaan anak di dapilnya.

Profil dan Rekam Jejak Rahayu Saraswati

Rahayu saat ini menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat Tunas Indonesia Raya (Tidar) periode 2025-2030.

Rahayu Saraswati terpilih sebagai Ketua Umum Tidar, yang merupakan organisasi sayap Partai Gerindra yang berisi kader-kader muda partai tersebut.

Rahayu Saraswati terpilih secara aklamasi pada Kongres IV Tidar di Jakarta, Sabtu (17/5/2025).

Perempuan bernama lengkap Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo ini lahir pada 27 Januari 1986.

Rahayu Saraswati merupakan anak dari Hashim Djojohadikusumo, seorang pengusaha yang juga adik dari Presiden Prabowo Subianto.

Sehingga, perempuan yang akrab disapa Sara itu merupakan keponakan Prabowo.

Dirinya juga diketahui merupakan Ketua Jaringan Nasional Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang (JarNas Anti TPPO).

Sara mengawali karier politik melalui organisasi sayap Partai Gerindra (Tunas) dan pernah menjabat sebagai kepala bidang pengembangan. 

Kini, dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra periode 2020-2025.

Riwayat Pendidikan

  • Tarakanita 2 1998
  • Uwcsea Singapore 1999
  • Collage Du Leman International School, Swiss 2003
  • Purdue University Global 2021

Pernah Maju Pilkada Tangsel

Sara pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Tangerang Selatan berpasangan dengan Muhamad, mantan Sekretaris Daerah Kota Tangsel sekaligus politisi PDI-P pada Pilkada Tangsel 2020.

Pasangan Muhamad-Sara mendapat dukungan dari sembilan partai politik, yaitu PDI-P, Partai Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional, dan Partai Hanura.

Kemudian, Partai NasDem, Partai Perindo, Partai Garuda, dan Partai Berkarya, dengan akumulasi kursi di DPRD Kota Tangsel mencapai 23 kursi.

Tetapi, Muda-Sara kalah dalam Pemilu Tangsel 2020 yang dimenangi Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan.

Jadi Anggota DPR RI

Pada Pemilu 2014, ia mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif untuk daerah pemilihan Jawa Tengah IV dan berhasil lolos ke Senayan.

Dirinya pun menjadi anggota Komisi VIII untuk periode 2014-2019.

Dan pada Pileg 2019, Sara kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif.

Ketika itu, ia diminta untuk mewakili dapil III Jakarta yang meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu. Namun, Sara gagal melenggang ke Senayan.

Pada Pileg 2024, Sara kembali maju dan berhasil terpilih menjadi Anggota DPR RI periode 2024-2029.

Saat ini ia menjadi anggota Komisi VII DPR RI dengan lingkup tugas di bidang Perindustrian, UMKM, Ekonomi Kreatif, Pariwisata dan Sarana Publikasi.

Pada 2025, Rahayu Saraswati mendapatkan Penghargaan Fortune Indonesia 40 Under 40.

Daftar yang dikeluarkan oleh Fortune Indonesia ini berisi 40 orang muda Indonesia paling berpengaruh pada berbagai sektor yang belum berusia 40 tahun per 31 Desember 2024.

Penghargaan ini diberikan pada acara Fortune Indonesia Summit 2025, 6 Februari 2025 di The Westin Jakarta.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rocky Gerung Puji Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo yang Mundur dari DPR usai Merasa Sakiti Rakyat dan Profil Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo Subianto Terpilih Kembali Jadi Ketua Umum Tidar

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved