Berita Nasional Terkini

Di Munas PKS, Prabowo Tegaskan tak Dendam ke Anies Baswedan soal Nilai 11 di Debat Pilpres

Prabowo menyatakan tidak menyimpan dendam kepada Anies Baswedan meski sempat diberi nilai rendah saat debat Pilpres 2024.

Editor: Heriani AM
YouTube/TVRI Nasional
TIDAK DENDAM - Prabowo Subianto dan Anies Baswedan saat Debat pertama Capres 2024. Prabowo menyatakan tidak menyimpan dendam kepada Anies Baswedan meski sempat diberi nilai rendah saat debat Pilpres 2024. 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Prabowo Subianto menghadiri penutupan Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025).

Kehadiran Prabowo menjadi sorotan karena selain memberikan apresiasi kepada PKS, ia juga menyinggung dinamika politik yang pernah terjadi di Pilpres 2024.

Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan tidak menyimpan dendam kepada Anies Baswedan meski sempat diberi nilai rendah saat debat Pilpres 2024.

Menurutnya, justru penilaian tersebut ikut mendorong simpati publik, terutama kalangan ibu-ibu, yang kemudian mendukung dirinya hingga berhasil memenangkan kontestasi.

"Saudara-saudara ya politik seperti itu politik juga harus ramai. Enggak ada masalah. Aku tuh terus terang aja, saya tuh enggak dendam sama Anies, enggak. Kalau dikasih nilai 11 gue tuh gak apa-apa, eh bener loh," kata Prabowo.

Baca juga: Perintah Prabowo: Dapur Makan Bergizi Gratis Dievaluasi, SPPG Bermasalah Ditutup

Menurut Presiden, secara tidak langsung Anies berperan terhadap kemenangan dirinya di Pilpres 2024 lalu.
Akibat penilaian Anies tersebut, banyak kelompok ibu-ibu yang simpati kepadanya.

"Sebetulnya dia yang bantu aku menang karena emak-emak kasihan iya kan? Saudara-saudara kalau debat presiden bla bla bla kan enggak menarik, rakyat seneng liat ramai-ramai seneng, bener enggak? Jujur. Iya kan?" pungkasnya.

Sentil PKS

Prabowo menyinggung manuver PKS yang sempat mendukung pasangan calon presiden RI dan calon wakil presiden RI Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. 

PKS menjadi satu di antara tiga partai politik (parpol) utama di parlemen yang mendukung Anies Baswedan–Cak Imin dalam Pilpres 2024, bersama Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Namun, pada Agustus 2024, PKS menyatakan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dan akan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang terpilih sebagai Presiden RI dan Wakil Presiden RI di Pilpres tersebut.

Adapun keputusan bergabung dengan koalisi dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran berdasarkan hasil Musyawarah Majelis Syuro PKS yang digelar pada 9-12 Agustus 2024. 

“Sesuai dengan musyawarah majelis syuro yang ke-11 yang dilaksanakan 9-12 Agustus 2024 kemarin, maka PKS sudah menyatakan diri, hasil Musyawarah Majelis Syuro itu memang betul bergabung dalam koalisi,” ujar Presiden PKS Ahmad Syaikhu kepada wartawan di Tangerang, Selasa (20/8/2024), dikutip dari Kompas.

Keputusan merapat ke KIM Plus diambil PKS untuk mendukung stabilitas pemerintahan.

Sebelumnya, PKS sempat menjadi oposisi karena bergabung dengan Koalisi Perubahan yang mengusung Anies-Cak Imin.

Baca juga: 4 Poin Penting Keputusan Presiden Prabowo Setelah Insiden Keracunan Program MBG

Dulu Merantau Sebentar

Terkini, saat menghadiri penutupan Musyawarah Nasional (Munas) VI PKS di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025), Prabowo membahas manuver partai berlambang bulan sabit dan untaian 17 butir padi berwarna oranye tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved