Berita Nasional Terkini

Prabowo Peringatkan Dedi Mulyadi, Akan Diusut Jika Brengsek

Presiden Prabowo Subianto peringatkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, akan diusut jika brengsek.

KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA
PRABOWO INGATKAN KDM - Presiden Prabowo Subianto meresmikan akad massal 26.000 KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) secara serentak di 100 titik, 33 provinsi, yang berpusat di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Bogor, Senin (29/9/2025). Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan pesan tegas soal integritas kepemimpinan saat menghadiri akad massal 26.000 unit Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (29/9/2025). (KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA) 

TRIBUNKALTIM.CO — Presiden Prabowo Subianto peringatkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan pesan tegas soal integritas kepemimpinan saat menghadiri akad massal 26.000 unit Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (29/9/2025).

FLPP adalah salah satu program utama pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) agar bisa memiliki rumah yang layak dan terjangkau.

FLPP adalah dukungan fasilitas likuiditas (ketersediaan dana) yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dana ini dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan disalurkan kepada MBR dalam bentuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi.

Dalam pidatonya, Prabowo secara langsung menyinggung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang turut hadir dalam acara tersebut.

Dalam suasana yang disambut riuh oleh peserta, Prabowo melontarkan pernyataan yang bernada peringatan namun tetap disampaikan dengan nada bercanda.

Baca juga: Di Munas PKS, Prabowo Tegaskan tak Dendam ke Anies Baswedan soal Nilai 11 di Debat Pilpres

“Gubernur Jawa Barat kebetulan Gerindra, tapi kalau brengsek saya usut kau. Tapi saya yakin kau tidak brengsek,” ucap Prabowo, menegaskan komitmennya terhadap kepemimpinan yang bersih, tanpa pandang bulu terhadap afiliasi politik.

Pernyataan tersebut menjadi penegasan bahwa loyalitas partai tidak boleh mengalahkan integritas dan tanggung jawab publik.

Prabowo juga menyoroti pentingnya membangun budaya politik yang dewasa dan demokrasi yang santun.

Ia mengajak para pemimpin untuk mengakhiri rivalitas pascapemilu dan mulai bekerja sama demi kepentingan rakyat.

“Politik kita harus politik yang dewasa. Demokrasi kita harus demokrasi yang santun, penuh persaudaraan. Berbeda partai nggak ada masalah,” tegasnya.

KEPEMIMPINAN BERSIH - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menunjuk ke arah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menyampaikan pidato di acara akad massal 26.000 unit KPR FLPP di Cileungsi, Bogor, Senin (29/9/2025). Dalam kesempatan itu, Prabowo melontarkan peringatan keras kepada Dedi agar menjunjung kepemimpinan yang bersih dan demokrasi yang santun. (Youtube Setpres)
KEPEMIMPINAN BERSIH - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menunjuk ke arah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat menyampaikan pidato di acara akad massal 26.000 unit KPR FLPP di Cileungsi, Bogor, Senin (29/9/2025). Dalam kesempatan itu, Prabowo melontarkan peringatan keras kepada Dedi agar menjunjung kepemimpinan yang bersih dan demokrasi yang santun. (Youtube Setpres) (Youtube Setpres)

Ia menolak paradigma politik lama yang berbasis konflik ideologi, dan menegaskan bahwa Indonesia telah sepakat menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi negara.

“Kalau masih pakai paradigma tahun 40–50, itu paradigma perang ideologi. Sekarang kita sudah sepakat ideologi kita ya Pancasila,” ujarnya.

Baca juga: Perintah Prabowo: Dapur Makan Bergizi Gratis Dievaluasi, SPPG Bermasalah Ditutup

Kritik terhadap Elite Politik yang Saling Berseteru

Prabowo juga menyampaikan kritik terhadap elite politik yang mempertahankan konflik pribadi.

Menurutnya, rakyat menginginkan pemimpin yang mampu bersaing secara sehat namun tetap bersatu dalam kerja nyata.

“Rakyat kita tidak suka pemimpin yang penuh dendam. Politik bersaing, tapi setelah itu kita harus kerja sama untuk rakyat,” katanya.

Ia mencontohkan kerja samanya dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, yang berasal dari partai berbeda, sebagai bukti bahwa kolaborasi lintas partai bisa berjalan baik.

“Gubernur DKI partai lain nggak ada masalah, saya bisa kerja sama sama Pramono Anung. Kalau beliau nggak mau kerja sama, beliau sendiri rugi, rakyatnya marah sama beliau,” pungkasnya.

Baca juga: 4 Poin Penting Keputusan Presiden Prabowo Setelah Insiden Keracunan Program MBG

Sosok Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi dikenal sebagai figur politik yang aktif di media sosial dan memiliki basis pengikut yang besar.

Akun Instagram-nya memiliki lebih dari 3 juta pengikut, TikTok-nya menembus 5 juta, dan kanal YouTube-nya mencapai 8,39 juta subscriber.

Konten yang ia unggah kerap menampilkan interaksi langsung dengan masyarakat, mulai dari menyapa pedagang kaki lima hingga membantu warga di pelosok.

Gaya kepemimpinannya disebut sebagai populis-visual: membumi, emosional, dan dekat dengan rakyat.

Namun, pendekatan ini juga menuai kritik dari sejumlah pengamat yang menilai bahwa gaya personal seperti ini perlu diimbangi dengan transparansi kebijakan dan sistem pemerintahan yang kuat agar tidak hanya bersifat simbolik. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prabowo Sentil Dedi Mulyadi: Kalau Brengsek, Saya Usut Kau!

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved