Berita Viral
Dituding Akting, Yai Mim Beberkan Filosofi Tasawuf di Balik Insiden Viral dengan Sahara
Konflik viral antara Yai Mim, mantan dosen UIN Malang, dan tetangganya Nurul Sahara, mencuri perhatian publik.
TRIBUNKALTIM.CO - Konflik viral antara Yai Mim, mantan dosen UIN Malang, dan tetangganya Nurul Sahara, mencuri perhatian publik.
Tak hanya karena tudingan pelecehan dan pengusiran dari rumah, tapi juga karena aksi 'drama stroke' Yai Mim yang ternyata bukan sekadar akting,melainkan disebut sebagai respons psikologis dan spiritual berdasarkan ilmu tasawuf dan filsafat.
Apa alasan ilmiah di balik aksi kontroversial tersebut?
Perseteruan ini semakin disorot karena ada 'drama' unik hingga berujung pada pengusiran Yai Mim dari tempat tinggalnya di Perumahan Joyogrand.
Baca juga: Viral! Kecelakaan di Jalan Poros Samarinda-Balikpapan KM 48 Libatkan Dua Truk Pengangkut
Bermula dari masalah parkir mobil rental yang dimiliki Sahara, Yai Mim yang juga tercatat sebgai Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Kota Malang, Jawa Timur ini melewati beberapa drama.
Dua dari drama yang mencuri perhatian publik dan viral usai disebarkan Sahara ialah saat Yai Mim tiba-tiba stroke dan menjatuhkan diri.
Lambat laun konflik ini semakin membuka fakta lain, bahkan alur ceritanya boleh dikata plot twist.
Netizen yang awalnya bersimpati pada Sahara yang membuat narasi sebagai korban, kondisinya berbalik dan lebih bersimpati pada Yai Mim.
Perubahan dukungan dari Sahara ke Yai Mim ini setelah kasus ini dibahas di Podcast selebriti Denny Sumargo dan Gubernur Jawa Barat Kang Deddy Mulyadi (KDM).
Dari dua podcast tersebut, terjawab juga ada unsur ilmiah yang membuat Yai Mim melakukannya. Berikut penjelasannya.
Alasan Ilmiah di Balik Drama Stroke Yai Mim dan Tersungkur yang Viral

Video Yai Mim yang sengaja tersungkur saat cekcok dengan tetangganya, Nurul Sahara, viral di media sosial.
Gerakan terjatuh Yai Mim seakan dibuat-buat ketika diintimidasi oleh warga sekitar bernama Ramin.
Yai Mim pun menjelaskan alasan di balik gerakan jatuhnya yang terkesan "lebay" itu dengan blak-blakan,
Dalam YouTube Channel Kang Dedi Mulyadi yang tayang pada Rabu (1/10/2025), Yai Mim akhirnya buka suara.
Dengan blak-balakan Yai Mi mengatakan aksinya bukan sekadar drama ada alasan ilmiah yang mendasarinya.
Ia mengatakan jatuh tersungkur yang sengaja dilakukan hingga pura-pura stroke itu adalah bagian dari respons psikologis saat menghadapi tekanan.
Yai Mim mengaku sengaja menjatuhkan diri agar tubuh tidak mengalami efek yang lebih buruk.
"Ada teori psikologi kalau kita terkena sesuatu kita lawan dengan yang lebih keras. Kalau Kang Dedi misalnya mohon maaf ya, tak ginikan kepalanya, Kang Dedi jangan biarkan, jatuhkan lah diri Kang Dedi yang lebih sakit daripada yang ini, supaya enggak struk. Itu perlawanan namanya," katanya.
Demikian saat ia stroke. Menurut Yai Mim ini hanya cara ia menuruti keinginan lawannya yakni Pak Yono pemilik rumah kontrakan yang didiami Sahara.
Kali ini pengakuan tersebut diungkapkannya di podcast Denny Sumargo.
"Teori psikologis kalau anda difitnah untuk memecah konsentrasi orang itu. Nah, Pak yono menginginkan ia stroke maka turutilah, saya pun menuruti,"
Baca juga: Viral! Pria di Sangatta Nekat Gondol Jerigen BBM dari Warung Tanpa Bayar
Penerapan Ilmu Tasawuf
Yai Mim mengakui juga jika drama tersungkur dan stroke ini adalah caranya memaknai konfli ini elalui lensa tasawuf dan filsafat.
Ia menyebut tindakannya itu sebagai bentuk penerapan ilmu psikologi yang dipelajari dan disebarkannya pada mahasiswanya sepanjang menjadi dosen.
Yai Mim memang mendalami ilmu fiqh, tafsir, tasawuf, dan bahasa Arab sejak muda di pesantren.
Dalam dialog dengan KDM, Yai Mim juga mengangkat konsep musyarokah (kebersamaan) dan bahkan menafsirkan istilah musyrik secara filosofis sebagai bentuk kerja sama antara manusia dan alam.
Ia dikenal sebagai dosen tasawuf dan pengasuh dua pondok pesantren yang ia dirikan sendiri.
Yai Mim menyebut konflik parkir yang dialaminya sebagai “drama tasawuf”, bukan sekadar keributan.
Jadi, tasawuf bukan hanya bagian dari latar belakang akademik Yai Mim, tapi juga menjadi cara beliau memahami dan merespons konflik sosial yang ia alami.
Ia menjelaskan bahwa insiden tersebut adalah bagian dari ujian spiritual, di mana manusia harus sabar dan ikhlas karena semua peristiwa adalah “peristiwa Tuhan”—Tuhan sebagai dalang, manusia sebagai wayang.
Baca juga: Viral! Berdalih Dicakar Buaya Saat Ambil Layangan, Luka di Perut Anak di Sangatta Jadi Sorotan
Yai Mim Bikin Dedi Mulyadi Kagum
Di tengah tudingan dan serangan yang mengarah kepadanya, Yai Mim justru mendapatkan pujian dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Saat bertemu dan berbincang dengan Kang Dedi Mulyadi atau KDM, Yai Mim menjelaskan tafsir unik soal musyarokah.
Konsep musyarokah ia kaitkan dengan konsep hidup berdampingan bersama alam.
Menurut Yai Mim, istilah musyrik sering dipahami dengan negatif.
Padahal, kata itu bisa dimaknai sebagai kebersamaan atau kerja sama dalam menjaga ciptaan sang pencipta, Allah SWT.
"Kang Dedi, itu ajarannya kan itu yang musyrik-musyrik lah. Saya justru kalau ada pohon besar, orang-orang tak ajak musyrik dulu untuk apa? Untuk musyarokah, itu artinya kerja sama," jelasnya seperti dikutip dari Instagram Dedi Mulyadi pada Rabu (1/10/2025).
"Jadi, musyrik itu apa? Memelihara kepada sesuatu, misalnya pohon itu besar, lalu kita pelihara, kita obong-obong, kita jaga kita kasih supaya dia mengeluarkan oksigen, kita memelihara pohon, dia memberikan perlindungan pada kita. Namanya musyarokah. Syirik, musyarokah menuju Allah," tambahnya.
Penjelasan Yai Mim, yang merupakan mantan dosen Filsafat Tasawuf tersebut, mendapatkan pujian dari Dedi Mulyadi melalui unggahan di Instagram.
KDM tampak mengapresiasi cara pandang Yai Mim yang penuh makna.
"Waduh ini Pak Yai, malah nge-fans sama berandalan kayak saya. Tafsir musyarokah-nya keren banget dan semoga menambah wawasan netizen sekalian," tulisnya.
Dedi menambahkan bahwa istilah musyarokah bisa dimaknai seakar dengan diksi 'masyarakat' bermakna kebersamaan dalam komunitas.
"Betapa kita hidup dalam komunitas manusia dan komunitas alam, baik yang kasat mata maupun tidak kasat mata. Duh pagi-pagi malah kuliah shorof dan ma'ani," pungkasnya.
Jejak Kasus Yai Mim dan Sahara
Perseteruan antara mantan dosen UIN Malang, Imam Muslimin atau akrab disapa Yai Mim, dengan tetangganya yang juga pemilik usaha rental mobil, Nurul Sahara, terus menjadi sorotan publik.
Kasus ini bikin heboh di media sosial setelah Sahara melontarkan berbagai tuduhan terhadap Yai Mim, mulai dari pelecehan seksual sampai perusakan mobil rental.
Akibat tudingan tersebut, Yai Mim sempat dinonaktifkan dari jabatannya sebagai dosen di UIN Malang.
Bahkan pada 22 September 2025, ia bersama keluarganya diusir dari rumah oleh aparat setempat. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Alasan Ilmiah di Balik Viralnya Drama Stroke Yai Mim dan Tersungkur saat Konflik dengan Sahara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.