Berita Nasional Terkini
Bjorka Kembali Beraksi Usai Penangkapan WFT, Data Lembaga Negara Terancam Bocor
Bjorkanism mengaku masih bebas dan menyebut WFT bukanlah dirinya. Akun Instagram @bjorkanism masih aktif di media sosial.
Bjorka tersebut memiliki nama akun Bjorkanism, sedangkan polisi mengaku mengamankan pria di balik akun @bjorkanesiaaa.
Akun @bjorkanesiaaa sempat ramai di platform X yang mengaku memiliki data dari bank swasta.
Hal ini membuat nasabah bank bersangkutan heboh pada awal 2025.
"a suprise for banks in Indonesia, if they do not respond to this then, bank will experience a major breach," tulis @bjorkanesiaaa pada 5 Februari 2025 lalu.
Baca juga: Rekam Jejak Hacker Bjorka Sebelum Akhirnya Ditangkap, Meretas Jutaan Data hingga Dokumen Jokowi
Tak berselang lama, Bjorkanism yang aktif bermain Telegram mengumumkan jika banyak orang yang mulai menggunakan namanya untuk melakukan penipuan pada orang.
"There is so many fake account using my name to scam people, please be aware," tulis Bjorkanism pada 6 Februari 2025 dalam broadcast akun Telegram pribadinya.
Artinya, pemuda berinisial WFT yang diamankan polisi saat ini merupakan hacker yang mengatasnamakan dirinya Bjorkanesiaaa demi keuntungan pribadi.
Wadir Ciber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus pun mengaku masih melakukan penyelidikan mendalam tentang pemuda yang telah mereka amankan.
"Mungkin (WFT) adalah sosok Bjorka yang dulu 2020 atau Opposite68990 mungkin. Karena di internet, everybody can be anybody. Jadi itu masih dalam penyelidikan," jelas Wadir Ciber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus dikutip dari Kompas TV, Kamis (2/10/2025).
Pada kasus ini, WFT melakukan aksi peretasan terhadap data nasabah bank lantaran masalah uang.
Hal tersebut, disampaikan Kasubdit IV Ditreskrimsus Siber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon, dalam keterangan pers pada Kamis (2/10/2025).
“Jadi motivasinya adalah hanya untuk masalah kebutuhan, masalah kebutuhan, motifnya masalah uang."
"Segala sesuatu yang dikerjakan, sementara yang kita temukan, adalah untuk mencari uang,” ungkapnya di Mapolda Metro Jaya.
Terkait pemerasan, sejatinya hendak dilakukan WFT kepada pihak bank swasta, namun uang yang diminta pelaku belum sempat diberikan korban.
"Perihal pemerasan, faktanya terhadap case yang sedang kita tangani ini belum terjadi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.