Berita Nasional Terkini

Pengamat Sebut Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Kertanegara Tak Baik untuk Demokrasi, Ini Alasannya

Pengamat sebut pertemuan Prabowo dan Jokowi di Kertanegara tak baik untuk Demokrasi, ini alasannya

Editor: Doan Pardede
Tribunnews.com/Handout
JOKOWI BERTEMU PRABOWO — Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meninjau kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024).(Tribunnews.com/Handout) 

Lebih detail, dia menganggap pertemuan ini sebagai wujud laporan dari Jokowi terkait kepengurusan baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di mana ada beberapa elite dari Partai NasDem bergabung ke partai yang diketuai oleh Kaesang Pangarep tersebut.

Adapun dua orang yang berpindah dari NasDem ke PSI yakni Ahmad Ali dan Bestari Barus. 

“Kalau mau ditarik lebih detail lagi, ada peristiwa yang mirip-mirip nih yang mendahului pertemuan Jokowi dengan Prabowo, pada saat pertemuan Juli lalu, itu bersamaan dengan kongres PSI,” kata Yunarto dikutip dari program Kompas Petang di YouTube Kompas TV, Minggu (5/10/2025).

Baca juga: Jokowi Temui Prabowo di Kertanegara, Pertemuan Selama 2 Jam Bahas Apa?

“Kalau kita lihat peristiwa sekarang itu juga terjadi berapa hari setelah pelantikan pengurus PSI dan kita tidak tahu ada beberapa pengurus partai lain yang juga diambil, ikut PSI, ada Ahmad Ali, ada Bestari Barus dan orang tetap mengkaitkan PSI ini kan partai Jokowi.” sambungnya.

Selain itu, Yunarto menduga pertemuan tersebut juga menjadi upaya Jokowi untuk memperlihatkan masih memiliki pengaruh secara politik di Kabinet Merah Putih pimpinan Prabowo.

Namun, dia mengkritik pertemuan ini karena dinilai membahayakan demokrasi di Indonesia.

Kritikan itu atas dugaannya di mana pertemuan Prabowo dan Jokowi hanya membicarakan hal bersifat politis semata alih-alih terkait masalah bangsa.

"Tapi apakah ini baik untuk demokrasi? Menurut saya nggak juga. Saya berharap sebetulnya pertemuan presiden dan mantan presiden levelnya beda."

"Harusnya berbicara mengenai hal-hal kebangsaan, berbicara betul-betul mengenai masukan-masukan terkait dengan hal-hal yang sifatnya lebih besar, bukan soal politik praktis," tuturnya.

Kendati demikian, Yunarto menduga ketika ditanya ke Prabowo ataupun Jokowi terkait isi pertemuan di Kertanegara, maka jawaban yang terlontar hanyalah jawaban normatif.

Lebih lanjut, dia menilai pertemuan ini diinisiasi oleh Jokowi ketika dilihat dari sudut pandang politik.

Namun, ketika dilihat dari sudut pandang lain, ada dugaan pula bahwa lawatan Jokowi ke kediaman Prabowo di Kertanegara merupakan kunjungan balasan dari Ketua Umum Gerindra yang sempat menyambangi kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah, pada bulan Juli 2025 lalu.

Ketika itu, kunjungan Prabowo ke kediaman Jokowi bertepatan dengan Kongres PSI yang juga digelar di Solo.

Bahkan, Prabowo turut memberikan sambutan saat penutupan Kongres PSI pada 20 Juli 2025.

"Kalau kita lihat, ya tidak mungkin Pak Jokowi yang menginisiasi (pertemuan). Walaupun bisa dilihat juga dalam konteks positif, bahwa ini kunjungan balasan setelah bulan Juli 2025 kemarin, memang Pak Prabowo yang dalam Kongres PSI mengunjungi Pak Jokowi," tuturnya, seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul Pengamat Nilai Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Kertanegara Tak Baik untuk Demokrasi, Mengapa?.

 Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved