Berita Nasional Terkini

Rocky Gerung Sorot Pertemuan Jokowi-Prabowo, Singgung Kegelisahan soal Gibran dan Bobby

Menurut Rocky Gerung, pertemuan Jokowi dan Prabowo bukan hanya sekedar pertemuan atau silaturahmi biasa.

Editor: Heriani AM
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
JOKOWI DAN PRABOWO - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mendapat ucapan selamat dari Presiden RI, Joko Widodo saat pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Pertemuan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025), menarik perhatian publik.  (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) 

"Itukah yang jadi tema utama sehingga ada urgensi Pak Prabowo menerima Pak Jokowi atau ada urgensi Pak Jokowi ingin bertemu dengan Pak Prabowo. Kan semua itu soal yang dengan mudah, apa namanya hermeneutic of suspicion kita, itu kecurigaan untuk mengetahui itu datang dari fakta-fakta itu."

"Nah, kita coba ulas itu mungkin di dalam upaya untuk memahami yang orang sebut nasibnya Jokowi sih apa sebetulnya ujungnya, nasibnya Pak Gibran apa, nasibnya Pak Bobby apa kan itu sudah jadi sesuatu kasus yang dibicarakan secara luas," terang Rocky.

Baca juga: Bocoran Isi Pertemuan Prabowo dan Jokowi 2 Jam di Kertanegara

Terlebih menurut Rocky, saat ini tekanan-tekanan dari luar yang diterima Jokowi semakin kuat.

Maka dugaan adanya kegelisahan yang dialami Jokowi ini juga makin menguat.

"Jadi tentu orang akhirnya pergi pada semacam dugaan yang makin masuk akal, bahwa pasti itu yang dibicarakan adalah soal keluarga Pak Jokowi yang mulai terlihat gelisah itu."

"Karena tekanan dari BEM, tekanan emak-emak, tekanan internasional untuk membuka sebetulnya korupsinya seberapa jauh sih yang melibatkan dinasti politik Pak Jokowi itu."

"Jadi ini yang saya anggap sebagai kecerdikan kita untuk membaca psikologi di belakang pertemuan-pertemuan politik antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi kemarin," imbuh Rocky.

Mensesneg Ungkap Pembicaraan Prabowo dan Jokowi

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkap isi pembicaraan dalam pertemuan antara Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Dia menyebut keduanya berbicara mengenai arah bangsa ke depan.

Pertemuan itu, kata Prasetyo, merupakan bagian dari silaturahmi antardua pemimpin nasional yang saling menghormati dan saling memberi masukan.

“Banyak. Yang pertama memang silaturahmi di antara dua pemimpin Presiden ke-7 dan Presiden ke-8,” ujar Prasetyo usai menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut, pertemuan itu berlangsung sekitar dua jam dalam suasana santai sambil makan siang. 

“Kalau Pak Prabowo berkesempatan ke Jawa Tengah, beliau yang sowan atau mampir. Kebetulan Pak Presiden ke-7, Pak Jokowi, ada di Jakarta. Sudah, janjian ketemu waktunya makan siang,” katanya.

Alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) itu menuturkan, selain menjadi ajang silaturahmi, keduanya juga membicarakan sejumlah persoalan kebangsaan dan arah pemerintahan ke depan.

“Tentu banyak hal yang dipercakapkan mengenai masalah-masalah kebangsaan. Termasuk memberikan masukan ke depan sebaiknya seperti apa untuk beberapa hal,” ungkapnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved