Mushola Ponpes Al Khoziny Ambruk
Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 67 Orang Meninggal, Pencarian Selesai Kini Fokus Identifikasi Jenazah
Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 67 korban meninggal, operasi pencarian selesai kini fokus identifikasi jenazah.
TRIBUNKALTIM.CO – Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 67 korban meninggal, operasi pencarian selesai kini fokus identifikasi jenazah.
Setelah delapan hari berlangsung, operasi pencarian dan penyelamatan korban musibah runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, resmi dihentikan pada Selasa (7/10/2025).
Keputusan ini diambil setelah seluruh proses evakuasi dinyatakan tuntas dan tidak ditemukan lagi korban di lokasi kejadian.
Kepala Basarnas Marsdya TNI Mohammad Syafii menyampaikan bahwa seluruh material bangunan yang runtuh telah berhasil dipindahkan, dan area musibah kini telah bersih dari puing-puing.
Baca juga: 64 Santri Tewas, 104 Selamat, 13 Masih Dicari, Penjelasan Basarnas soal Ambruknya Ponpes Al Khoziny
“Kita sudah menyelesaikan operasi pencarian dan pertolongan terhadap para korban. Semua material bangunan yang runtuh juga sudah dipindahkan,” ujarnya di lokasi.
Syafii juga mengapresiasi kerja sama lintas instansi yang terlibat sejak awal, termasuk tim SAR gabungan, BNPB, BPBD, TNI/Polri, relawan, dan pihak pesantren.
Ia menjelaskan bahwa kendala teknis seperti akses sempit untuk alat berat dan terbatasnya ruang manuver sempat memperlambat proses evakuasi.
Namun, kehati-hatian tetap menjadi prioritas, terutama saat masih ada korban hidup di bawah reruntuhan.
Korban dan Tahapan Identifikasi
Berdasarkan data resmi, total korban dalam insiden ini mencapai 171 orang.
Sebanyak 104 orang berhasil diselamatkan, sementara 67 lainnya dinyatakan meninggal dunia, termasuk delapan bagian tubuh yang ditemukan terpisah.
Baca juga: Update Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jumlah Korban Tewas Terbaru dan yang Masih Dicari
Dengan berakhirnya tahap pencarian, fokus kini bergeser ke proses identifikasi jenazah yang dilakukan oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) adalah satuan khusus yang bertugas mengidentifikasi korban jiwa dalam situasi bencana massal, seperti gempa bumi, kebakaran besar, kecelakaan transportasi, atau bangunan runtuh seperti yang terjadi di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.
Tim DVI bekerja untuk memastikan identitas korban meninggal dunia secara ilmiah dan akurat.
Proses ini sangat penting agar keluarga korban bisa mendapatkan kepastian dan hak-hak administratif seperti pemakaman, asuransi, dan dokumen kependudukan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.