Breaking News

Berita Nasional Terkini

Inflasi Sumut Tertinggi se-RI Disorot Kemendagri, Bobby Nasution Ungkap Sebab dan Langkah Cepat

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2025, inflasi di Sumut tercatat sebesar 5,32 persen

TribunMedan.com/Anisa Rahmadani
INFLASI SUMUT TERTINGGI - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution ketika ditemui Senin (30/6/2025). Respons Bobby Nasution soal sorotan inflasi Provinsi Sumatera Utara tertinggi se-nasional. (TribunMedan.com/Anisa Rahmadani) 

Bobby menjelaskan bahwa penyumbang utama inflasi di Sumut berasal dari kelompok bahan makanan (volatile food), seperti cabai merah, bawang merah, beras, dan daging ayam.

Untuk menekan laju inflasi, Pemprov Sumut bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah menyiapkan 11 langkah cepat yang akan dijalankan dalam tiga bulan ke depan.

Langkah-langkah tersebut antara lain:

Pembagian gratis komoditas penyumbang inflasi;
Program bundling beras SPHP harga murah dengan cabai merah;
Percepatan penyaluran bantuan pangan;
Operasi pasar murah;
Intervensi tata niaga dan rantai distribusi;
Sidak pasar dan pengawasan harga;
Monitoring distribusi bahan pokok;
Penguatan kerja sama antar-daerah untuk pasokan pangan;
Penugasan BUMD untuk mengelola cabai dan bawang merah;
Antisipasi kebutuhan pangan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG);
Pembentukan toko pantau inflasi di sejumlah titik strategis.

“Masyarakat harus benar-benar merasakan dampaknya di lapangan,” tegas Bobby Nasution.

Selain itu, ia menerapkan strategi berbasis prinsip 4T, yaitu tepat lokasi, tepat komoditas, tepat sasaran, dan tepat waktu.

Prinsip ini memastikan kebijakan pengendalian inflasi tidak hanya seremonial, tetapi berdampak nyata bagi masyarakat yang membutuhkan.

Penguatan Produksi Lokal dan Sinergi BUMD

Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut, Poppy Marulita Hutagalung, menambahkan bahwa selain kebijakan jangka pendek, Pemprov juga tengah memperkuat kapasitas produksi pangan lokal dan memperbaiki rantai pasok dari hulu ke hilir.

Menurutnya, ketergantungan Sumut pada pasokan pangan dari luar provinsi menjadi salah satu penyebab fluktuasi harga yang tinggi.

 Oleh karena itu, pemerintah mendorong BUMD pangan daerah untuk bekerja sama dengan kelompok tani dan pemerintah kabupaten/kota guna menjaga kesinambungan pasokan.

“Dengan cara ini, kami ingin Sumut tidak lagi terlalu bergantung pada pasokan dari luar provinsi. Kalau produksi dan distribusi di dalam daerah kuat, harga akan lebih terkendali,” ujarnya.

Selain memperkuat produksi, Bobby Nasution juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, termasuk keterlibatan pelaku usaha, petani, dan masyarakat.

Pengendalian inflasi, kata Bobby, tidak bisa hanya mengandalkan operasi pasar, tetapi harus menjadi gerakan bersama.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemendagri Tegur Bobby Nasution soal Lonjakan Inflasi di Sumut yang Tertinggi Se-Indonesia"

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved