Gempa Bumi Magnitudo 4.1 Guncang Sumenep, Jawa Timur Kedalaman 11 Km

TRIBUNKALTIM.CO - Gempa bumi dengan magnitudo relatif kecil kembali terjadi di wilayah perairan Indonesia.

Gempa Bumi atau guncangan tanah merupakan fenomena alam yang tak terhindarkan, terutama bagi negara kepulauan seperti Indonesia yang terletak di jalur pertemuan tiga lempeng tektonik utama.

Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik yang dikenal sebagai Cincin Api Pasifik (Ring of Fire).

Pergerakan lempeng-lempeng ini menciptakan zona subduksi dan sesar aktif yang secara konstan melepaskan energi, memicu terjadinya gempa bumi.

Baca juga: Baru Saja! Gempa Bumi Guncang Kepulauan Yapen Papua Kedalaman 10 Km

Wilayah perairan tenggara Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kembali diguncang gempa bumi.

Menurut laporan terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini memiliki kekuatan magnitudo yang tergolong kecil, yaitu Magnitudo 4,1.

Peristiwa ini tercatat terjadi pada hari Rabu, 8 Oktober 2025, pukul 09:07:49 WIB.

Detail Data Gempa

Berdasarkan analisis cepat dari BMKG, berikut adalah rincian lengkap mengenai gempa yang terjadi:

• Magnitudo (M): 4,1
• Waktu Kejadian: 09:07:49 WIB
• Lokasi Episentrum: 7.23 Lintang Selatan (LS) dan 114.17 Bujur Timur (BT)
• Jarak: Sekitar 44 km Tenggara Sumenep, Jawa Timur
• Kedalaman: 11 km

Baca juga: Rentetan Gempa Bumi Mengguncang Sulawesi, Tiga Kali Guncangan dalam Satu Jam

#Gempa Mag:4.1, 08-Oct-2025 09:07:49WIB, Lok:7.23LS, 114.17BT (44 km Tenggara SUMENEP-JATIM), Kedlmn:11 Km #BMKG.

Dengan kedalaman yang tergolong dangkal (11 km), gempa ini kemungkinan dirasakan oleh warga di sekitar lokasi episentrum.

Lokasi episentrum yang berada di laut, tidak jauh dari Pulau Sapudi, merupakan kawasan yang sering aktif secara seismik.

Penting untuk diinga informasi dari BMKG ini bersifat disclaimer karena mengutamakan kecepatan.

Baca juga: Gempa 5,4 M Guncang Kota Sinabang di Aceh, Simak Informasi BMKG

Data hasil pengolahan belum stabil dan dapat berubah seiring dengan kelengkapan data dan analisis lebih lanjut.

Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.

Selalu memantau informasi resmi mengenai gempa bumi hanya dari sumber terpercaya seperti BMKG. (*)