Berita Nasional Terkini
Di Hari Jadi Indramayu, Bupati Lucky Hakim Didesak Mundur hingga Warga Siapkan Bus Pulang ke Cilacap
Tuntutan mereka agar Bupati Indramayu, Lucky Hakim, segera mundur dari jabatan dan “dipulangkan” ke kampung halamannya di Cilacap, Jawa Tengah.
TRIBUNKALTIM.CO - Peringatan Hari Jadi ke-489 Kabupaten Indramayu pada Selasa (7/10/2025) menjadi momen yang tak biasa.
Alih-alih suasana syukur, ribuan warga yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Indramayu (GRI) melakukan unjuk rasa besar di alun-alun dan titik strategis kota.
Tuntutan mereka agar Bupati Indramayu, Lucky Hakim, segera mundur dari jabatan dan “dipulangkan” ke kampung halamannya di Cilacap, Jawa Tengah.
Aksi protes itu mencuri perhatian publik karena simbolnya sangat kuat: sebuah bus besar yang dilengkapi stiker wajah Lucky Hakim, dengan tulisan tegas “Pulangkan Lucky Hakim ke Cilacap”, serta sejumlah “dosa besar” yang dituduhkan kepadanya.
Baca juga: Pengakuan Lucky Hakim Usai Terancam Dipecat Karena Liburan Tanpa Izin ke Jepang, Akui Demi Anak-Anak
Bus tersebut sengaja disiapkan sebagai simbol pemulangan figur bupati — sebagai pesan bahwa rakyat tak ingin lagi dipimpin oleh seseorang yang dianggap gagal menjalankan amanah.
Koordinator aksi, Muhammad Sholihin, menyuarakan bahwa desakan mundur didasari kekecewaan terhadap kinerja Lucky.
“Dia tidak amanah. Sudah saatnya Indramayu dipimpin oleh sosok yang benar-benar memahami karakter rakyatnya,” ucap Sholihin di hadapan massa.
Ia menuding bahwa janji-janji pembangunan yang dikumandangkan saat kampanye hanya berhenti di spanduk dan baliho, tanpa bukti nyata di lapangan.
“Banyak janji pembangunan yang hanya berhenti di spanduk dan baliho. Tidak ada bukti nyata di lapangan,” ujar salah seorang peserta aksi kepada wartawan.
Titik Lokasi Aksi dan Simbol Protes
Aksi berlangsung di beberapa titik strategis kota, antara lain di Simpang Empat dekat Masjid Agung Indramayu dan di depan terminal bus kota.
Di lokasi, massa membawa spanduk, poster, pengeras suara, serta bus khusus yang menjadi pusat perhatian.
Bus tersebut dihiasi dengan stiker wajah Lucky Hakim yang disilang merah, disertai tulisan “Pulangkan Lucky Hakim ke Cilacap”.
Selain itu, di badan bus tercantum dosa besar yang menurut massa menjadi tolak ukur kegagalan kepemimpinan Lucky. Di antara tuduhan itu adalah:
Tinggal di Cirebon, bukan di Indramayu
KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme)
Transaksi jual beli jabatan
Transaksi jual beli proyek PBD (Proyek Bantuan Desa)
Merusak birokrasi Indramayu
Transaksi BUMD
Kenaikan pajak pertanian 400 persen
Kenaikan pajak hiburan 50 persen
Memperkaya diri sendiri
Tanggapan Lucky Hakim: Unggah Video & Padat Agenda
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.