Berita Nasional Terkini

Purbaya Ungkap Efek Serapan Dana Rp200 Triliun di Bank Himbara, Ada Pertumbuhan Uang Primer

Menkeu Purbaya ungkap efek serapan dana Rp200 triliun di bank Himbara, ada pertumbuhan uang primer.

Instagram @purbayayudhi_official
SERAPAN ANGGARAN - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa di akun Instagramnya. Soal serapan anggaran Rp200 triliun yang digelontorkan pemerintah ke bank Himbara, Purbaya menyebut BTN menjadi bank Himbara yang paling sedikit menyerap anggaran yakni baru 19 persen. Sementara yang tertinggi adalah Bank Mandiri yakni sudah mencapai 74 persen. (Instagram @purbayayudhi_official) 

TRIBUNKALTIM.CO - Sudah hampir sebulan, bagaimana hasil serapan dana Rp200 triliun yang digelontorkan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ke ke lima bank anggota Himpunan Bank Negara (Himbara)?

Purbaya memaparkan perkembangan penyerapan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun yang disalurkan ke bank Himbara.

Dana tersebut mulai dikucurkan sejak 12 September 2025 sebagai bagian dari strategi fiskal untuk mendorong likuiditas dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Kelima bank penerima dana tersebut adalah Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Baca juga: Menkeu Purbaya Ungkap Penyebab Terjadinya Demo Besar-besaran Pada Agustus-September Lalu

Dari kelima bank tersebut, Bank Mandiri mencatat serapan tertinggi sebesar 74 persen dari total alokasi Rp55 triliun.

Sementara itu, BTN menjadi bank dengan serapan terendah, yakni hanya 19 persen dari total Rp25 triliun.

“Mandiri sudah menyalurkan 74 persen, BRI 62 persen, BNI 50 persen, dan BTN baru 19 persen. Padahal BTN sebelumnya menyatakan bahwa dana akan habis terserap pada akhir tahun,” ujar Purbaya dalam Investor Daily Summit 2025 di Jakarta Convention Centre, Kamis (9/10/2025), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Meski serapan BTN tergolong rendah, Purbaya tetap mengapresiasi upaya internal bank tersebut.

Ia memperkirakan BTN akan mampu menyerap hingga Rp10 triliun hingga akhir tahun.

Jika target tersebut tercapai, pemerintah berencana mengalihkan sisa dana Rp15 triliun ke bank lain yang lebih siap menyalurkan.

SERAPAN ANGGARAN - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Jakarta International Convention Center, Kamis (9/10/2025). Dia menyebut BTN menjadi bank Himbara yang paling sedikit menyerap anggaran Rp200 triliun yakni baru 19 persen. Sementara yang tertinggi adalah Bank Mandiri yakni sudah mencapai 74 persen. (Tribunnews/Endrapta Pramudhiaz)
SERAPAN ANGGARAN - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Jakarta International Convention Center, Kamis (9/10/2025). Dia menyebut BTN menjadi bank Himbara yang paling sedikit menyerap anggaran Rp200 triliun yakni baru 19 persen. Sementara yang tertinggi adalah Bank Mandiri yakni sudah mencapai 74 persen. (Tribunnews/Endrapta Pramudhiaz) (Tribunnews/Endrapta Pramudhiaz)

Adanya Pertumbuhan Uang Primer

Purbaya juga menyoroti dampak makro dari kebijakan penempatan dana ini.

Ia mencatat bahwa penyaluran Rp200 triliun ke bank Himbara telah mendorong pertumbuhan uang primer (M0) sebesar 13,2 persen pada September 2025.

Sebelumnya, indikator tersebut berada di zona negatif.

Baca juga: Kabar Gembira, Menkeu Purbaya Ungkap Ada Stimulus Ekonomi Baru yang Diumumkan Pekan Depan

“Waktu saya ambil alih jadi Menkeu, saya balik ekonominya. Uang saya gelontorkan ke sistem. Ternyata yang bikin negatif itu pemerintah sendiri,” ungkapnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved