Gempa Bumi Magnitudo 4,4 Guncang Barat Daya Jember, Jawa Timur

TRIBUNKALTIM.CO – Indonesia, sebagai negara yang berada di jalur Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), adalah wilayah yang sangat rentan terhadap aktivitas seismik.

Gempa bumi adalah fenomena alam yang terjadi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba di dalam kerak bumi yang menciptakan gelombang seismik.

Pergerakan lempeng tektonik yang saling bertumbukan, bergesekan, atau saling menjauh menjadi penyebab utama terjadinya gempa di wilayah kita.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memantau setiap aktivitas gempa yang terjadi di seluruh penjuru negeri untuk memberikan informasi yang akurat dan cepat kepada masyarakat.

Baca juga: Baru Saja! Info BMKG Gempa Cilacap Hari Ini, Pusat Gempa Terkini 2 Menit yang Lalu Jawa Tengah

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,4 pada Senin, 27 Oktober 2025, pukul 17.19 WIB.

Gempa tersebut berlokasi di 11.00 Lintang Selatan dan 112.99 Bujur Timur, atau sekitar 319 kilometer barat daya Jember, Jawa Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.

Berdasarkan hasil analisis awal BMKG, gempa ini tergolong dangkal, namun karena titik pusatnya berada jauh di laut selatan Jawa.

Getarannya kemungkinan tidak dirasakan secara signifikan di daratan Jember maupun sekitarnya.

Baca juga: Info Terkini Gempa Bumi Magnitudo 3,7 Guncang Seram Bagian Barat Maluku

BMKG juga menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Sebagai catatan penting, BMKG selalu menyertakan disclaimer bahwa informasi yang dirilis mengutamakan kecepatan.

Oleh karena itu, hasil pengolahan data masih bersifat sementara dan bisa berubah seiring dengan kelengkapan data yang masuk.

Hal ini menunjukkan komitmen BMKG untuk memberikan informasi secepat mungkin kepada publik, terutama dalam situasi darurat.

Baca juga: Gempa 5.0 Magnitudo Guncang Nagan Raya Aceh, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Disclaimer dari BMKG: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.

(*)