Respons Jokowi Soal Siluet Wajahnya Dihapus dari Logo Projo, Beri Perintah Khusus untuk Relawan

Budi Arie menegaskan hubungannya dengan Jokowi tetap baik, dan isu Projo meninggalkan mantan Wali Kota Solo tersebut hanyalah framing media.

"Saya mendapat berita dari berbagai media kok ada yang bilang Projo pisah dari Pak Jokowi, ini luar biasa sekali framing adu dombanya," ujarnya.

Ia menekankan, sejarah Projo tidak terlepas dari Jokowi dan semangat kepemimpinan yang berpihak kepada rakyat.

"Sejarah Projo adalah sejarahnya Pak Jokowi sampai 10 tahun berlangsung dari 2014 sampai 2024," ujar Budi Arie.

Arti Nama Projo

Budi Arie menegaskan Projo sejak awal bukan singkatan "Pro-Jokowi". Nama Projo diambil dari bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi, artinya “negeri” dan “rakyat”.

"Jadi kaum Projo adalah kaum yang mencintai negara dan rakyatnya," katanya.

Logo Projo awalnya menampilkan siluet Jokowi, namun kini akan diganti agar tidak terkesan mengultuskan individu tertentu.

Transformasi Projo juga terkait rencana Budi Arie bergabung dengan Partai Gerindra pimpinan Presiden Prabowo Subianto.

"Kita harus mentransformasikan Projo, karena tugas Projo itu tadi sudah mengawal pemerintahan Pak Jokowi dua periode," kata Budi Arie. "Kita saat ini menghadapi tantangan Prabowo. Ini tidak mudah geopolitiknya, tantangan globalnya, dan sebagainya."

Baca juga: Era Baru Projo, Tidak Ada Muka Jokowi di Logo, Nama Juga Berpotensi Diganti

Sementara itu, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan partainya terbuka bagi relawan Projo yang ingin bergabung.

"Ya kalau Gerindra siap gelombang besar dari mana pun. Kita namanya aspirasi, tentu kita akan dipertimbangkan untuk kemudian hari," kata Dasco.

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram